BPBD Purwakarta Sebut Ribuan Jiwa Mengungsi Akibat Longsor di Kaki Gunung Anaga

- 6 Januari 2024, 19:47 WIB
Petugas BPBD Purwakarta sedang melakukan peninjauan pada dinding rumah yang retak akibat longsor.
Petugas BPBD Purwakarta sedang melakukan peninjauan pada dinding rumah yang retak akibat longsor. /ANTARA/Pemkab Purwakarta/

WARTA TIDORE - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, melaporkan bahwa sebanyak 1.797 jiwa dari 520 kepala keluarga (KK) mengungsi akibat longsor yang terjadi di kaki Gunung Anaga, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta.

Kepala Pelaksana BPBD Purwakarta, Heryadi Erlan, menyatakan bahwa ribuan warga yang terdampak bencana longsor tersebut mengungsi di berbagai lokasi di wilayah Purwakarta.

Beberapa di antaranya mengungsi di SDN 2 Sukamulya, mushola, dan ada juga yang mencari perlindungan di rumah keluarga dan saudara, baik yang masih satu kampung maupun di luar kampung.

Longsor terjadi akibat hujan deras pada Kamis, 4 Januari 2024., yang menyebabkan tanah longsor dari kaki Gunung Anaga. Selain faktor hujan deras, kondisi geologis daerah di sekitar Gunung Anaga juga menjadi penyebab pergerakan tanah yang rentan.

"Jadi saat hujan deras, tanah dan batuan itu terkikis air dan mengalami longsor," jelasnya pada Sabtu, 6 Januari 2024.

Berdasarkan catatan sementara BPBD Purwakarta, sebanyak 1.797 jiwa dari 520 keluarga telah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Dampak bencana ini melibatkan kerusakan pada 16 unit rumah, delapan tiang listrik yang roboh, dan satu rumah ibadah. Selain itu, sekitar 3 hektar areal sawah juga tertimbun longsoran tanah.

Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan, mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di kaki Gunung Anaga, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta, untuk segera mengungsi sebagai tindakan antisipasi terhadap potensi longsoran tanah susulan.

Pihak berwenang terus fokus pada evakuasi di lokasi longsor, baik dalam hal evakuasi manusia maupun barang. Setelah evakuasi selesai, langkah selanjutnya akan melibatkan pembersihan dan normalisasi fasilitas umum yang terkena dampak longsor.

Tentang penanganan jangka panjang, seperti relokasi atau tidak, akan dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama. Meski demikian, demi keselamatan dan keamanan, masyarakat di sekitar titik longsor diimbau untuk turun dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah