Network
WARTA TIDORE - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), mengambil langkah-langkah proaktif untuk menghadapi potensi kenaikan harga bahan pokok menjelang bulan suci Ramadhan 2024.
Rizal Marsaoly, Ketua TPID Kota Ternate, menjelaskan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan harga sembako karena permintaan masyarakat cenderung meningkat menjelang Ramadhan.
"Karena kenaikan permintaan masyarakat, harga-harga di pasaran berpotensi naik, oleh karena itu, TPID melakukan pengawasan dan langkah-langkah antisipasi terutama terkait distribusi bahan pokok dari pemasok dan distributor," katanya pada Jumat, 23 Februari 2024.
Diperkirakan harga bahan pokok akan melonjak menjelang Ramadhan, oleh karena itu, intervensi diperlukan agar kenaikan harga bisa ditekan saat bulan suci tersebut.
Selain itu, harga sembako di Ternate dan daerah sekitarnya tinggi karena sebagian besar pasokannya berasal dari luar daerah.
Oleh karena itu, TPID mengambil tindakan antisipatif mengingat biaya transportasi yang tinggi, yang menyebabkan tingginya tingkat inflasi di Malut.
Saati ini, beberapa kebutuhan seperti telur dan sayuran masih harus dipasok dari daerah lain seperti Surabaya, Jawa Timur, dan Manado, Sulawesi Utara, sehingga harganya relatif tinggi karena biaya transportasi laut.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Pertanian memberikan bantuan bibit dan menyediakan fasilitas produksi untuk mendorong para petani dalam menyediakan kebutuhan pokok di Kota Ternate.
Thamrin Marsaoly, Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate, menjelaskan bahwa lebih dari 150 kelompok tani di Kota Ternate telah diberikan pembinaan untuk mendorong produksi bahan pokok melalui pertanian hortikultura.
