Dinas Kominfo Sulawesi Selatan Imbau Masyarakat Waspada Terhadap Penipuan Catut Nama Pejabat

- 4 Maret 2024, 19:09 WIB
Akun penipuan menggunakan nama Pj. Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
Akun penipuan menggunakan nama Pj. Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin. /ANTARA/Humas Pemprov Sulawesi Selatan/

WARTA TIDORE - Nama Penjabat (Pj.) Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab terkait dengan pemberian bantuan hibah masjid.

Kepala Dinas Kominfo Statistika dan Persandian Sulawesi Selatan Andi Winarno Eka Putra di Makassar pada Senin, 4 Maret 2024 mengatakan, masyarakat diminta untuk berhati-hati dan waspada terhadap penipuan dengan modus pemberian bantuan dana hibah masjid yang menggunakan nama Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin.

"Harap hati-hati jika ada yang menghubungi melalui WhatsApp atau telepon dengan mengaku sebagai Bapak Gubernur untuk memberikan bantuan. Ini karena ada yang mencatut nama Bapak Gubernur dengan nomor kontak +62 821 4347 8406, yang berpura-pura menawarkan bantuan dana hibah masjid," kata Winarno.

Dalam salah satu tangkapan layar percakapan yang diterima Diskominfo Statistika dan Persandian Sulawesi Selatan, oknum yang mengaku sebagai Pj. Gubernur Bahtiar menanyakan kepada pengurus masjid apakah mereka telah menerima bantuan dari pemkab atau pemkot pada tahun 2023. Pelaku kemudian mengklaim bahwa ada dana hibah dari Pemprov Sulsel yang diberikan dalam beberapa tahap.

"Ini jelas hoaks, penipuan yang menggunakan nama Bapak Gubernur. Masyarakat harus waspada," imbau Winarno.

Winarno menegaskan, tindakan penipuan atas nama pejabat tersebut adalah perilaku yang tidak bertanggung jawab, sehingga Pemprov Sulsel mengimbau masyarakat untuk tidak menghiraukan pesan yang meminta dana, menjanjikan sesuatu, atau yang dapat merugikan masyarakat.

"Jika Anda menerima pesan dari nomor tersebut atau nomor lain yang mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwajib," pesannya.

Kejahatan digital, seperti skimming, yang digunakan untuk menipu korbannya membuat masyarakat resah dengan maraknya modus penipuan yang menggunakan nama pejabat belakangan ini.

Penipu menggunakan aplikasi di berbagai platform, termasuk media sosial seperti WhatsApp (WA), Facebook, Instagram, dan lainnya, bahkan dengan menggunakan foto pejabat untuk berkomunikasi dengan calon korban.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah