28 Rumah Warga Terdampak Fenomena Pergerakan Tanah di Jawa Barat Bakal Segera Direlokasi

- 6 Maret 2024, 10:10 WIB
Letjen TNI Suharyanto, Kepala BNPB, saat melakukan peninjauan terhadap bangunan yang terkena dampak pergerakan tanah di Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada hari Selasa (5/3/2024).
Letjen TNI Suharyanto, Kepala BNPB, saat melakukan peninjauan terhadap bangunan yang terkena dampak pergerakan tanah di Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada hari Selasa (5/3/2024). /ANTARA/BNPB/

WARTA TIDORE - BNPB memastikan bahwa sebanyak 28 rumah warga yang terdampak fenomena pergerakan tanah di Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, akan segera direlokasi.

"Penanganan setelah masa tanggap darurat adalah tahap rehabilitasi dan rekonstruksi, yang melibatkan relokasi warga. Daerah ini sudah tidak aman lagi untuk dihuni," ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto pada Rabu, 6 Maret 2024.

Berdasarkan kajian cepat, sebanyak 28 rumah sudah dipastikan harus direlokasi karena berada di zona merah rawan pergerakan tanah. Namun, kemungkinan jumlah rumah yang harus direlokasi bisa bertambah menjadi 40-50 rumah.

"Ada 28 rumah yang harus segera direlokasi. Namun, potensi jumlah rumah yang harus direlokasi bisa mencapai 40-50 rumah," jelasnya.

Suharyanto menjelaskan bahwa BNPB telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dan PVMBG untuk menentukan lokasi relokasi yang paling tepat.

"Pemerintah daerah telah menentukan beberapa alternatif lahan untuk relokasi berdasarkan rekomendasi Badan Geologi. Lokasi-lokasi ini akan dievaluasi untuk menentukan yang terbaik," tambahnya.

Fokus utama saat ini adalah memastikan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi selama masa tanggap darurat.

"Saat ini masih dalam masa tanggap darurat dengan 192 warga yang mengungsi. BNPB memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka," ujarnya.

BNPB telah menyediakan Dana Siap Pakai (DSP) senilai Rp250 juta beserta perlengkapan logistik untuk membantu warga selama masa tanggap darurat.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah