Seorang Pengusaha Indonesia Kenalkan Kopi Luwak di China

- 5 Mei 2023, 08:42 WIB
Pemilik usaha PO Kopi Negrikoe Sutoyo Raharto yang memproduksi kopi luwak asli Indonesia memberi penjelasan tentang kopi
Pemilik usaha PO Kopi Negrikoe Sutoyo Raharto yang memproduksi kopi luwak asli Indonesia memberi penjelasan tentang kopi /Antara
 
WARTA TIDORE - Sekitar 20 tahun lalu, Sutoyo Raharto, seorang pengusaha Indonesia membawa kopi asli Indonesia ke China. Namun, kopi tersebut tidak dijual, melainkan diberikan sebagai hidangan istimewa kepada teman-temannya di China.

Kini, Sutoyo Raharto memperkenalkan kopi luwak Indonesia di Canton Fair, China, dengan harapan produk tersebut dapat dipromosikan dan dikenal di China.

Baca Juga: Kelompok Tani di Wilayah Maluku Utara Butuh Pendampingan Tingkatkan Produksi Padi

Canton Fair ke-133 diadakan di Guangzhou, Provinsi Guangdong, China selatan, merupakan acara pertama yang diselenggarakan secara luring (tatap muka) sejak pandemi COVID-19.
 
Pameran ini diikuti oleh 508 perusahaan internasional dari 40 lebih negara dan kawasan, termasuk PO Kopi Negrikoe, produsen kopi di Jawa yang mengkhususkan bisnisnya pada produksi dan penjualan kopi luwak Indonesia.
 
Selain popularitas kopi luwak, pasar konsumsi kopi yang besar di China juga memotivasi Sutoyo untuk mempromosikan kopi Indonesia di China. Dalam acara tersebut, Sutoyo berharap dapat menemukan lebih banyak mitra bisnis dan agen yang cocok untuk mempromosikan penjualan kopi Indonesia di China.
 
 
Menurut Sutoyo, warga Tionghoa dan wisatawan China di Indonesia sangat menyukai kopi luwak. Meskipun harganya relatif mahal, konsumen China memiliki minat yang besar terhadap kopi dan antusias untuk membelinya.
 
Sutoyo yakin bahwa kopi Indonesia yang berkualitas tinggi akan disambut baik oleh pasar China, mengingat ukuran pasar industri kopi China yang diperkirakan mencapai 617,8 miliar yuan pada 2023.
 
Selain kopi, pameran tersebut juga memperkenalkan produk komoditas khas Indonesia, seperti rempah-rempah, cubilose (ekstrak sarang burung), dan teh Butong dari Pulau Sumatra.
 
 
Dalam perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan Indonesia-China, banyak produk Indonesia yang dapat ditemukan di pasar China, namun sebagian besar di antaranya tidak dapat teridentifikasi daerah asalnya.
 
Oleh karena itu, produk yang dipamerkan kali ini memiliki indikasi geografis Sumatra.
Sutoyo berencana untuk memperluas sayapnya ke pasar China dan akan mengikuti ajang SIAL International Food Exhibition (Shenzhen) serta Pameran Impor dan Ekspor China pada Agustus dan November 2023.
 
Dalam pameran tersebut, produk-produk yang dipamerkan diambil langsung dari petani lokal.

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x