Dokter Gigi Jelaskan Kebiasaan Tertentu Sebabkan Bau Mulut saat Berpuasa

1 Maret 2024, 07:00 WIB
Ilustrasi mulut atau membocorkan rahasia /Pixabay/RobinHiggins

WARTA TIDORE - Dokter gigi drg. Ary Agustanti, M.Kes menjelaskan bahwa beberapa kondisi dan kebiasaan tertentu dapat menyebabkan bau mulut saat berpuasa, salah satunya adalah kurang minum air mineral yang membuat mulut menjadi kering dan cenderung asam.

"Maka dari itu, penting untuk menjaga hidrasi saat berpuasa dengan cukup minum pada saat sahur dan berbuka puasa," katanya.

Selain itu, pembersihan gigi yang kurang optimal juga dapat menyebabkan bau mulut, kata Ary. Plak atau karang gigi yang terbentuk dari sisa makanan yang menumpuk dapat berkembang menjadi bakteri penyebab bau mulut.

Bau mulut yang tidak sedap dapat diperparah oleh adanya infeksi yang dibiarkan, seperti gigi berlubang dengan sisa makanan yang menempel di celah gigi dalam waktu yang lama.

Kondisi mulut yang kering dan adanya karang gigi juga dapat memicu radang gusi. Gigi yang sudah berlubang juga dapat semakin memburuk karena kondisi mulut yang kering dan asam.

Dokter gigi spesialis prostodonsia drg. Inge Paramitha, Sp.Pros menambahkan bahwa kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan bau mulut karena asap rokok bisa menyebabkan mulut menjadi kering dan lebih asam. Selain itu, rokok mengandung nikotin dan tar yang dapat mempercepat pembentukan karang gigi.

"Rokok tidak hanya merugikan kesehatan umum tetapi juga kesehatan mulut. Asap rokok yang dihisap dapat menyebabkan mulut menjadi kering karena panas, dan kandungan nikotin serta tar dalam rokok dapat menempel pada gigi," kata Inge.

Semua jenis makanan, terutama yang berbau tajam, memiliki potensi untuk menyebabkan bau mulut. Namun, ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut selama berpuasa.

"Saat berpuasa, yang paling penting adalah menjaga kebersihan gigi dan mulut serta cukup minum air putih," ujar Inge.

Oleh karena itu, sikat gigi yang dilakukan secara tepat sangat penting agar sisa makanan di celah gigi dapat hilang sepenuhnya. Waktu yang dianjurkan untuk menyikat gigi selama bulan Ramadan adalah sebelum tidur dan setelah sahur.

Inge juga mengingatkan bahwa takaran pasta gigi yang digunakan sebaiknya tidak terlalu banyak, cukup sebesar "sebiji jagung" agar busa yang dihasilkan tidak terlalu banyak. Setelah menyikat gigi, sisa busa pasta gigi cukup dibuang atau diludahkan, lalu tunggu selama 30 menit sebelum berkumur. Hal ini dilakukan agar bahan aktif dalam pasta gigi dapat menyerap ke dalam gigi.

"Sebaiknya setelah menyikat gigi, kita tidak langsung berkumur terlalu sering. Pasta giginya perlu 'menempel' di gigi terlebih dahulu sebelum kita berkumur," ujar Inge.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler