Praktisi Kesehatan Masyarakat Ungkap Beberapa Langkah Hindari Dehidrasi Selama Cuaca Panas

- 5 Mei 2024, 00:00 WIB
Ilustrasi dehidrasi
Ilustrasi dehidrasi /Pixabay/RoadLight/

WARTA TIDORE - Dr. Ngabila Salama, seorang praktisi Kesehatan Masyarakat, menyoroti beberapa langkah yang dapat diambil masyarakat untuk menghindari dehidrasi dan serangan panas selama cuaca panas.

“Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan suhu panas di awal musim kemarau akan berlangsung hingga Agustus 2024 di seluruh Indonesia, dengan beberapa daerah mencapai suhu lebih dari 36 derajat Celsius. Mohon hindari dehidrasi, kelelahan panas, hingga risiko kematian,” kata Ngabila pada Sabtu, 4 Mei 2024.

Ngabila menjelaskan, cuaca panas dapat berdampak buruk pada kesehatan masyarakat, termasuk dehidrasi, kelelahan panas, kehilangan konsentrasi, dan kerusakan kulit.

Untuk menghindari dampak buruk tersebut, masyarakat dapat mencoba Gerakan Minum Air Putih Tanpa Menunggu Haus (Gerus). Upayakan untuk minum tiga hingga empat liter air atau setara dengan 12 hingga 16 gelas per hari.

Caranya adalah dengan minum satu gelas air sebelum dan sesudah sholat, dan satu hingga dua gelas setelah makan. Hindari minum teh dan kopi karena dapat menyebabkan tubuh lebih cepat mengeluarkan air dan dehidrasi.

“Terutama jika ditambah dengan gula, akan lebih berbahaya,” katanya.

Bagi yang merasa lemas dan berkeringat banyak, disarankan untuk minum oralit sesuai rekomendasi dokter atau tenaga medis yang menangani.

Jika bosan dengan air putih, pilihan lain adalah banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayuran yang kaya akan air seperti semangka, melon, pir, atau apel. Selain memenuhi kebutuhan cairan tubuh, buah-buahan dan sayuran juga kaya akan nutrisi dan vitamin.

Untuk menjaga kesehatan kulit, disarankan untuk menyemprotkan wajah dengan air bersih jika kulit kering atau memerah.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah