Dokter Spesialis Kebidanan Jelaskan Pengaruh Obesitas Terhadap Pola Haid Tidak Teratur

- 8 Mei 2024, 01:00 WIB
Ilustrasi menstruasi. (Antara)
Ilustrasi menstruasi. (Antara) /

WARTA TIDORE - Dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan dari RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Riyan Hari Kurniawan, Sp.OG, Subsp. FER, mengungkapkan bahwa, obesitas atau kelebihan berat badan dapat menjadi salah satu penyebab gangguan hormonal, yang mengakibatkan pola haid menjadi tidak teratur.

Dilansir dari ANTARA pada Selasa, 7 Mei 2024, gangguan hormonal yang menyebabkan pola haid tidak teratur pada usia remaja atau usia muda, seringkali disebabkan oleh masalah overweight atau obesitas. Dokter Riyan menyarankan untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan menggunakan ultrasonografi (USG) untuk mencari tahu penyebabnya.

Jika dari pemeriksaan USG tidak ditemukan tanda-tanda seperti benjolan atau penebalan di rahim, kemungkinan besar haid tidak teratur disebabkan oleh gangguan hormonal, yang sering kali berhubungan dengan masalah berat badan berlebih. Untuk memperbaiki hormon, pasien biasanya akan disarankan untuk mengurangi asupan karbohidrat dan garam tinggi, serta meningkatkan konsumsi makanan tinggi serat dan protein.

Dokter Riyan menjelaskan, siklus haid yang normal berkisar antara 24 hingga 38 hari, dengan siklus haid maksimal 8 hari dalam satu bulan. Jika volume darah haid lebih banyak dari biasanya, atau jika haid berlangsung lebih dari 2 minggu, itu sudah termasuk gangguan pola haid yang tidak normal.

Pada ibu yang baru melahirkan, pola haid juga dapat berubah dan belum sepenuhnya kembali normal dalam beberapa bulan karena pengaruh menyusui. Namun, setelah masa menyusui selesai, siklus menstruasi akan kembali normal seperti sebelumnya. Jika siklus haid tidak kembali normal setelah 1 atau 2 tahun melahirkan, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya.

Dokter Riyan menyarankan agar wanita yang merasa siklus haidnya terganggu untuk mengecek ke dokter kandungan sebelum mengonsumsi obat-obatan atau minuman pelancar haid. Dokter dapat mengecek dan memberikan saran untuk memperbaiki pola hidup.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah