Dampak Duduk Terlalu Lama Sebagai Salah Satu Pemicu Terbentuknya Batu Ginjal

- 8 Mei 2024, 01:15 WIB
Ilustrasi batu ginjal.
Ilustrasi batu ginjal. /Freepik/brgfx/

WARTA TIDORE - Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Sardjito, Metalia Puspitasari, menyoroti dampak duduk terlalu lama sebagai salah satu pemicu terbentuknya batu ginjal.

Dalam "Panas Menyengat! Banyakin Minum Biar Ginjal Tetap Sehat" yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta pada Selasa, 7 Mei 2024, Metalia mengungkapkan bahwa orang-orang dengan jadwal kuliah atau pekerjaan yang memanjang cenderung malas untuk berkemih, yang pada akhirnya mengakibatkan mereka jarang minum dan kurang bergerak.

Menurutnya, ke dua perilaku ini dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal. Di samping itu, ia juga menyoroti beberapa faktor risiko lain yang dapat memicu masalah ini, termasuk kemungkinan kambuh bagi mereka yang pernah mengalami batu ginjal.

"Selain itu, laki-laki memiliki risiko lebih tinggi daripada perempuan," katanya.

Metalia menekankan, terdapat lebih dari lima jenis batu ginjal, masing-masing dengan faktor risiko yang berbeda, seperti batu asam urat dan batu kalsium oksalat, yang dipengaruhi oleh pola makan tertentu.

Ia menambahkan, batu ginjal bisa tidak menimbulkan gejala atau asimtomatik. Namun, beberapa gejala yang mungkin muncul termasuk hematuri (urin berwarna merah) dan nyeri, tergantung pada posisi batu ginjal. Nyeri ini sering kali terasa di pinggang saat batu ginjal sedang bergerak.

Metalia juga menyebutkan keluhan lain yang umum, seperti keinginan untuk buang air kecil yang mendesak atau seringnya buang air kecil, serta gejala infeksi saluran kemih seperti mual dan muntah.

Untuk mengelola batu ginjal, Metalia menyarankan minum air putih secara cukup sebagai tata laksana umum untuk semua jenis batu ginjal. Selain itu, penyesuaian pola makan juga penting, seperti mengurangi konsumsi protein hewani untuk batu asam urat, dan pemberian antibiotik untuk batu ginjal yang terkait dengan infeksi saluran kemih.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah