Gejala Lupus Cenderung Lebih Parah pada Anak, Penjelasan Dokter

- 8 Mei 2024, 01:15 WIB
Dr. Reni Ghrahani Majangsari, SpA(K), MKes, anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi Imunologi IDAI, menyampaikan materi dalam seminar daring "Lupus Pada Anak" pada hari Selasa, tanggal 7 Mei 2024.
Dr. Reni Ghrahani Majangsari, SpA(K), MKes, anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi Imunologi IDAI, menyampaikan materi dalam seminar daring "Lupus Pada Anak" pada hari Selasa, tanggal 7 Mei 2024. /ANTARA/Pamela Sakina/

WARTA TIDORE - Dr. Reni Ghrahani Majangsari, SpA(K), MKes, anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menyatakan bahwa gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih serius dari pada pada orang dewasa.

"Pada anak, gejala lupus cenderung lebih parah dan melibatkan organ tubuh lebih banyak," ujarnya dalam seminar daring 'Lupus Pada Anak' yang digelar pada hari Selasa, 7 Mei 2024.

Menurut Reni, mayoritas anak yang mengidap lupus adalah perempuan, dengan perbandingan sembilan banding satu dibandingkan dengan anak laki-laki. Lupus paling sering terjadi pada remaja berusia 11-12 tahun.

Gejala penyakit lupus pada anak dapat mencakup seringnya mengalami demam, baik dengan intensitas ringan maupun tinggi yang hilang timbul. Anak juga mungkin terlihat pucat dan sering dirawat karena demam yang berlangsung lama.

"Anak dapat merasakan kelelahan tanpa sebab yang jelas, mengalami penurunan berat badan, dan kerontokan rambut," tambah Reni.

Selain itu, anak dengan lupus mungkin mengalami morning stiffness, di mana mereka merasakan nyeri pada sendi dan otot serta kesulitan bergerak di pagi hari.

Lupus adalah penyakit yang dapat mempengaruhi berbagai sistem organ dalam tubuh. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan pada sistem saraf, paru-paru, dan sel darah, serta pembesaran kelenjar getah bening.

"Gangguan kulit seperti ruam juga sering terjadi pada lupus, baik di wajah maupun bagian tubuh lainnya," jelas Reni.

Selain itu, lupus juga dapat menyebabkan gangguan pada ginjal, penumpukan cairan di berbagai bagian tubuh, dan peradangan pada sendi.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah