Dokter Jelaskan Pentingnya Memperhatikan Tanda Dehidrasi

- 8 Mei 2024, 01:20 WIB
Ilustrasi dehidrasi
Ilustrasi dehidrasi /Pixabay/RoadLight/

WARTA TIDORE - Metalia Puspitasari, dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Sardjito, menjelaskan pentingnya memperhatikan tanda-tanda dehidrasi, diantaranya adalah frekuensi dan jumlah urine, dalam diskusi "Panas Menyengat! Banyakin Minum Biar Ginjal Tetap Sehat" yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan di Jakarta pada hari Selasa, 7 Mei 2024.

Menurut Metalia, rasa haus merupakan sinyal dari tubuh bahwa kita membutuhkan lebih banyak cairan. Jika rasa haus tidak diimbangi dengan minum yang cukup, tubuh bisa mengalami ketidakseimbangan yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.

Dia menjelaskan, tanda-tanda dehidrasi yang sederhana dapat dilihat dari jumlah dan warna urine. Secara umum, seseorang biasanya berkemih sekitar setengah jam setelah minum. Dia juga memberikan patokan bahwa jumlah minum yang diperlukan dalam sehari adalah sekitar 30 cc per kilogram berat badan.

Tanda ke dua adalah warna urine. Warna urine yang pekat menandakan kekurangan cairan, sementara warna yang lebih jernih menunjukkan bahwa tubuh terhidrasi dengan baik.

Metalia juga menjelaskan, dehidrasi yang parah dapat menyebabkan gangguan hemodinamika, seperti peningkatan denyut nadi dan penurunan tekanan darah. Pada anak-anak, dehidrasi berat bisa mengurangi elastisitas kulit, sehingga sulit kembali ke bentuk aslinya setelah ditarik.

Risiko lainnya yang terkait dengan dehidrasi termasuk gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, penurunan kadar natrium, penurunan kesadaran, dan bahkan risiko pembentukan batu ginjal.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah