Dipukuli 5 Kali di Bagian Ulu Hati, Seorang Taruna STIP Marunda Jakarta Utara Tewas

- 5 Mei 2024, 00:03 WIB
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan memperlihatkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (4/5/2024).
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan memperlihatkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (4/5/2024). /ANTARA/Mario Sofia Nasution/

WARTA TIDORE - Kepolisian mengungkapkan, Putu Satria Sananta Rustika, seorang taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Jakarta Utara, tewas akibat kekurangan oksigen ke saluran vital setelah dianiaya oleh pelaku berinisial TRS pada Jumat, 3 Mei 2024.

"Korban jatuh pingsan setelah dipukul lima kali di bagian ulu hati. Upaya senior untuk menarik lidahnya malah membuat aliran oksigen terhambat, menyebabkan korban tewas," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Polisi Gidion Arif Setyawan di Jakarta pada Sabtu, 4 Mei 2024.

Hasil autopsi menunjukkan, adanya luka di ulu hati korban yang menyebabkan pecahnya jaringan paru. Selain itu, terdapat luka lecet di mulut korban, diduga sebagai upaya penyelamatan yang malah mempercepat kematian korban.

Kejadian tersebut terjadi di salah satu toilet di Kampus STIP, dimana empat taruna tingkat dua sebagai senior dan empat taruna tingkat satu berada. Pelaku, TRS, memukul korban setelah menanyakan siapa taruna yang paling kuat, dan korban menjawab bahwa dia yang paling kuat sebagai ketua taruna junior.

Pelaku memukul korban lima kali di perut, menyebabkannya jatuh pingsan. Polres Metro Jakarta Utara menetapkan taruna tingkat dua STIP berinisial TRS sebagai tersangka penganiayaan yang menyebabkan Putu Satria Ananta Rustika meninggal dunia.

Pelaku dijerat dengan pasal 338 juncto subsider pasal 351 ayat 3 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun.***

Disclaimer: Bijaksanalah dalam membaca konten ini! Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi sehingga ada dorongan untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental. Anda dapat menghubungi layanan konseling terdekat di Kota/Kabupaten Anda.

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah