WARTA TIDORE - Bendungan besar era Soviet di bagian selatan Ukraina yang dikuasai Rusia jebol pada Selasa, 6 Juni 2023 melepaskan air banjir melintasi zona perang. Ukraina dan Rusia saling menyalahkan dan katakan serangan yang disengaja oleh pasukan lain.
Dikutip dari Reuters pada Selasa, 6 Juni 2023, video yang belum diverifikasi di media sosial menunjukkan air melonjak melalui sisa-sisa bendungan dengan orang-orang di sekitar mengungkapkan keterkejutan mereka, terkadang dengan bahasa yang kasar. Level air naik beberapa meter dalam hitungan jam.
Baca Juga: Tuduhan AS Kapal Rusia Kumpulkan Senjata di Dekat Cape Town Diselidiki Afrika Selatan
Bendungan, setinggi 30 meter dan panjang 3,2 km (2 mil) menampung air yang setara dengan Great Salt Lake di negara bagian Utah, AS, dibangun pada tahun 1956 di sungai Dnipro sebagai bagian dari pembangkit listrik tenaga air Kakhovka .
Ini juga memasok air ke semenanjung Krimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014, dan ke pembangkit nuklir Zaporizhzhia, yang juga berada di bawah kendali Rusia dan mendapatkan air pendingin dari reservoir.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, tidak ada risiko keselamatan nuklir langsung di pembangkit tersebut, karena kegagalan bendungan tetapi sedang memantau situasi dengan cermat. Kepala pabrik juga mengatakan tidak ada ancaman saat ini terhadap stasiun tersebut.
Baca Juga: Rusia Bakal Ambil Tindakan Balasan Setelah Finlandia Bergabung dengan NATO
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyalahkan Rusia atas kerusakan tersebut.