Ribuan Ikan Mati di Pantai Kelurahan Sasa, Begini Penjelasan DLH Kota Ternate

- 12 September 2023, 00:38 WIB
Syarif Tjan, Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Kota Ternate, berbicara pada Senin, 11 September 2023.
Syarif Tjan, Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Kota Ternate, berbicara pada Senin, 11 September 2023. /ANTARA/Abdul Fatah/

WARTA TIDORE - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), menjelaskan mengenai fenomena ribuan ikan dari berbagai jenis yang mati di Pantai Kelurahan Sasa, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate pada Minggu, 10 September 2023.

Tonny S. Pontoh, Kepala DLH Kota Ternate, bersama dengan Syarif Tjan, Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Kota Ternate, menjelaskan pada Senin, 11 September 2023, bahwa mereka merespons laporan dari masyarakat mengenai kematian ikan di perairan Sasa dengan segera.

3 Dugaan Kematian Ribuan Ikan

Syarif mengemukakan tiga dugaan yang dapat menjelaskan fenomena kematian ribuan ikan di Pantai Sasa:

1. Dugaan pertama adalah bahwa kematian ikan bisa disebabkan oleh konsumsi berlebihan ikan terhadap limbah organik, yang dapat menyebabkan peledakan populasi plankton. Limbah organik ini biasanya menjadi sumber makanan ikan, tetapi jika berlebihan, dapat mengganggu ekosistem perairan dan mengakibatkan peledakan plankton yang menghabiskan oksigen.

2. Dugaan kedua adalah perubahan suhu perairan akibat pemanasan global, yang dapat mengganggu kemampuan ikan untuk beradaptasi dengan cepat.

3. Dugaan ketiga adalah kemungkinan masuknya unsur lain ke dalam habitat ikan, yang saat ini sedang diselidiki oleh DLH Ternate melalui analisis parameter kualitas air di laboratorium.

DLH Kota Ternate telah mengambil sampel air di dua lokasi di perairan Pantai Sasa dan mengirimnya ke Manado, Sulawesi Utara, untuk diuji di laboratorium. Hasil dari uji tersebut akan diumumkan ke publik setelah sekitar 10 hari.

Syarif menekankan pentingnya mencari sumber pencemaran jika fenomena ini disebabkan oleh tumpahan limbah organik. Mereka juga akan mendampingi pabrik tahu yang memiliki potensi mencemari lingkungan untuk memastikan instalasi pengolahan air limbah mereka berfungsi dengan baik.

Fenomena ini merupakan kejadian pertama kalinya dan DLH Ternate berkomitmen untuk mencegahnya terulang dengan langkah-langkah pengelolaan lingkungan yang sesuai dengan hasil uji laboratorium.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah