Penyebab Gempa Magnitudo 6.4 di Laut Maluku dan Halmahera

- 22 November 2023, 13:16 WIB
Gambaran pusat gempa magnitudo 6,4 yang meresahkan wilayah Laut Maluku, Halmahera, pada hari Rabu
Gambaran pusat gempa magnitudo 6,4 yang meresahkan wilayah Laut Maluku, Halmahera, pada hari Rabu /ANTARA/BMKG/

WARTA TIDORE - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,4 yang menggetarkan wilayah Laut Maluku, Halmahera, disebabkan oleh deformasi batuan dalam slab Lempeng Laut Maluku (intra-slab).

Daryono, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG pada Rabu, 22 November 2023 menyatakan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Laut Maluku (intra-slab) yang tersubduksi ke bawah Pulau Halmahera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik (oblique thrust).

Daryono juga memberikan pemutakhiran informasi bahwa kekuatan gempa yang awalnya dilaporkan magnitudo 6,6 kini menjadi magnitudo 6,4. Gempa ini terjadi pada pukul 09.48.54 WIB dengan koordinat 1,77 lintang utara dan 124,15 bujur timur, terletak di laut sekitar 67 km arah barat laut Halmahera Barat pada kedalaman 105 km.

Dampak gempa dirasakan di daerah Siau, Manado, dan Ternate dengan skala intensitas IV MMI (modified mercally intensity), yang berarti gempa ini dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah pada siang hari, di luar rumah oleh beberapa orang, menyebabkan pecahnya gerabah, berderiknya jendela/pintu, dan berbunyinya dinding.

Gempa juga terasa di daerah Bitung, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Utara, Talaud, Tidore, dan Tomohon dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan truk berlalu).

Daryono menegaskan bahwa hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 10.11 WIB, BMKG memonitor satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan kekuatan M3.1.

Ia mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, serta memeriksa dan memastikan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah