Network
WARTA TIDORE - Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate, Maluku Utara (Malut), mengungkapkan bahwa provinsi tersebut masuk dalam lima besar daerah penghasil kelapa di Indonesia.
"Maluku Utara termasuk dalam lima provinsi penghasil kelapa terbesar di Indonesia, dan berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi kelapa Maluku Utara pada tahun 2022 mencapai 211,80 juta ton," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate, Tasrif di pada Kamis, 30 November 2023.
Menurutnya, pada tahun 2022, berdasarkan data Karantina, volume kopra yang dilewati keluar dari Maluku Utara mencapai 111 ribu ton, sementara kelapa bulat mencapai 281 ton, menjadi penyokong ekspor nasional.
"Sebagian besar produk dikirim ke Surabaya, Manado, dan Bitung, karena dari wilayah tersebut produk turunan kelapa diolah untuk diekspor," ujarnya.
Namun, ia mengakui bahwa pada tahun ini permintaan kopra mengalami penurunan karena harga yang terus menurun, dan banyak petani beralih ke sektor pertambangan.
Meskipun demikian, Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di Maluku Utara telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi rendahnya harga kopra di sentra kopra ini.
Salah satunya adalah melakukan lobi ke sejumlah industri minyak goreng di Sulawesi dan Jawa agar mau membeli kopra asal Maluku Utara dengan harga tinggi.
Selain itu, pemerintah kabupaten/kota di provinsi ini juga memanfaatkan badan usaha milik daerah (BUMD) setempat untuk menampung kopra petani setempat, kemudian menjual langsung ke industri minyak goreng di Pulau Jawa dengan menggunakan kapal tol laut, yang biayanya lebih murah dibandingkan dengan kapal reguler.
Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba, menyebutkan bahwa luas perkebunan kelapa di provinsi ini, yang semuanya merupakan perkebunan rakyat, tercatat sekitar 260 ribu hektare dengan potensi produksi kopra sekitar 400 ribu ton per tahun.
