Dinkes Jepara Laporkan, 2 Bulan Terakhir Terdapat 15 Orang Meninggal Dunia Akibat DBD

- 1 Maret 2024, 16:55 WIB
Edy Supriyanta, Penjabat Bupati Jepara, saat melakukan kunjungan ke salah satu pasien DBD di RSUD Kartini Kabupaten Jepara.
Edy Supriyanta, Penjabat Bupati Jepara, saat melakukan kunjungan ke salah satu pasien DBD di RSUD Kartini Kabupaten Jepara. /ANTARA/Humas Pemkab Jepara/

WARTA TIDORE - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, melaporkan kasus kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi sejak awal Januari hingga 29 Februari 2024 didominasi oleh anak-anak.

"Laporan sementara berdasarkan data DBD elektronik dari 1 Januari hingga 29 Februari 2024, terdapat 15 kasus kematian. Dari jumlah tersebut, sebanyak 11 kasus dialami oleh anak-anak, sedangkan sisanya adalah remaja dan lanjut usia," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinkes Kabupaten Jepara, Eko Cahyo Puspeno pada Jumat, 1 Maret 2024.

Dari 11 kasus kematian anak-anak tersebut, rentang usianya adalah 2-11 tahun. Selain itu, terdapat dua kasus yang berusia 16 dan 19 tahun, serta dua kasus lainnya yang berusia 50 dan 67 tahun.

Sementara itu, total kasus DBD di Kabupaten Jepara mencapai 824 kasus, dengan rincian 689 kasus dalam status tersangka, 120 kasus positif, dan 15 kasus yang berujung pada kematian.

Untuk menanggulangi penyebaran kasus DBD, Pemkab Jepara telah menetapkan status tanggap darurat pada tanggal 23 Februari 2024. Dengan status tersebut, diharapkan kesadaran dan partisipasi semua pihak dalam pencegahan dan penanggulangan DBD semakin meningkat, termasuk dukungan anggaran dari Pemda Jepara.

Masyarakat juga diminta untuk turut serta dalam pencegahan DBD melalui gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara bersama-sama.

Selain itu, Pemkab Jepara juga menggalakkan Gerakan Jumat Bersih dan PSN di semua institusi, fasilitas umum, termasuk sekolah-sekolah, serta lingkungan masyarakat.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah