Pj Sekda Kabupaten Sikka Tegaskan Mutasi Masuk dan Keluar Anjing dari Dusun Maupun Kota Tidak Diperkenankan

- 22 Maret 2024, 03:21 WIB
Ilustrasi rabies.
Ilustrasi rabies. /Freepik/aleksandralittlewolf/

WARTA TIDORE - Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gigitan hewan penular rabies, terutama anjing. Pemerintah setempat pun menegaskan terkait mutasi keluar masuk anjing.

"Mutasi masuk dan keluar anjing tidak diperkenankan, baik lintas dusun, desa, kelurahan, kecamatan, maupun kabupaten," tegas Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sikka, Margaretha Bapa pada Kamis, 21 Maret 2024.

Imbauan kewaspadaan terhadap penyakit rabies tersebut telah dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Sikka untuk disampaikan kepada masyarakat oleh para camat, lurah, dan kepala desa di wilayah masing-masing.

Langkah ini diambil berdasarkan situasi terkini di mana kasus rabies di Kabupaten Sikka telah dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB) rabies dengan dua kasus kematian, 510 kasus gigitan, dan 15 spesimen otak positif dari 19 spesimen yang diuji.

Margaretha juga mengingatkan masyarakat yang memelihara anjing untuk menghindari kontak langsung atau berinteraksi erat dengan hewan tersebut, karena kebanyakan korban gigitan adalah pemilik anjing atau tetangga dari pemilik anjing.

Selain itu, pemerintah daerah juga mengimbau agar masyarakat tidak memelihara anjing dalam jumlah yang berlebihan, dan mengeliminasi anjing dengan temperamen agresif atau suka mengejar orang.

Margaretha menyarankan agar masyarakat segera melapor kepada petugas kesehatan hewan di wilayah kecamatan jika melihat adanya perubahan perilaku atau temperamen pada anjing peliharaan.

Apabila terjadi kasus gigitan, Margaretha menekankan pentingnya melakukan pertolongan pertama dengan mencuci luka gigitan menggunakan sabun dan air mengalir selama 15 menit, lalu membawa korban gigitan ke puskesmas dan anjing yang mengigit kepalanya diantar ke Laboratorium Veteriner Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka untuk diuji secara laboratoris.

Lebih lanjut, ia mengingatkan para camat, kepala desa, dan lurah untuk aktif memberikan informasi tentang bahaya rabies pada setiap kesempatan, serta membangun komunikasi lintas sektor untuk memberikan edukasi tentang bahaya rabies.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x