17 Jiwa dari Desa Punggelan Kabupaten Banjarnegara Telah Mengungsi Akibat Bencana Longsor

- 13 April 2024, 17:27 WIB
BPBD Kabupaten Banjarnegara melakukan pemeriksaan di lokasi bencana longsor akibat pergerakan tanah di Dusun Jebug RT O2 RW 10, Desa Punggelan, Kecamatan Pungelan, Banjarnegara, pada Rabu (10/4/2024).
BPBD Kabupaten Banjarnegara melakukan pemeriksaan di lokasi bencana longsor akibat pergerakan tanah di Dusun Jebug RT O2 RW 10, Desa Punggelan, Kecamatan Pungelan, Banjarnegara, pada Rabu (10/4/2024). /ANTARA/HO-BPBD Banjarnegara/

WARTA TIDORE - Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Andri Sulistyo mengungkap, enam keluarga, dengan total 17 jiwa, dari Desa Punggelan telah mengungsi akibat bencana tanah longsor.

"Mereka saat ini mengungsi di dua rumah warga, yaitu rumah Pak Putut yang menampung empat keluarga dengan total 11 jiwa, dan rumah Pak Suyanto yang menampung dua keluarga dengan total enam jiwa," kata Andri di Banjarnegara, Jawa Tengah pada Sabtu, 13 April 2024.

Kejadian pergerakan tanah yang menyebabkan longsor terjadi di Dusun Jebug RT O2 RW 10, Desa Punggelan, Kecamatan Pungelan, terjadi dua kali, yaitu pada Rabu, 3 April 2024 dan Rabu, 10 April 2024. Longsor tersebut merusak dua rumah secara berat dan menyebabkan satu rumah rusak sedang.

Pada Rabu, 10 April 2024, terjadi lagi pergerakan tanah yang mengakibatkan dua rumah tertimbun material longsoran dan dua rumah rusak berat sehingga tidak dapat dihuni.

Selain itu, 14 keluarga dengan total 39 jiwa juga melakukan pengungsian secara sementara, terutama saat hujan lebat karena rumah mereka terancam oleh pergerakan tanah.

"Hingga saat ini, belum ada kebutuhan untuk dapur umum karena keluarga yang mengungsi masih dapat memasak sendiri di tempat pengungsian. Begitu juga dengan 14 keluarga lainnya yang rumahnya terancam, mereka masih bisa memasak sendiri," jelasnya.

BPBD, Dinas Sosial, PMI Kabupaten Banjarnegara, dan para donatur telah mendistribusikan bantuan logistik makanan untuk enam keluarga yang mengungsi, sehingga kebutuhan mereka masih terpenuhi beberapa hari ke depan.

Andri juga menyebut, telah dilakukan pengecekan kembali lokasi bencana serta meminta Pemerintah Desa Punggelan untuk mengimbau masyarakat agar waspada dan mencari tempat aman saat hujan.

"Pemdes Punggelan bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) setempat telah mendirikan pos pantau pergerakan tanah dan pengaturan lalu lintas," tambahnya.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x