"Ekspor perdana cokelat batangan ini telah membuktikan bahwa komoditas pertanian Maluku Utara memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global, dan Karantina menerbitkan Sertifikat Fitosanitari setelah melakukan pemeriksaan sebagai jaminan kesehatan agar produk ini dapat diterima di negara tujuan," katanya.
Cokelat batangan yang diekspor ini merupakan komoditas pertanian asal Kepulauan Sula, Maluku Utara, yang diekspor oleh PT. Inti Alam Enterprisis dengan tujuan ekspor ke Glasgow, Inggris.
Pelepasan ekspor perdana dilakukan di area kargo Bandara Sultan Babullah Ternate dan dihadiri oleh pimpinan instansi pendukung akselerasi ekspor, seperti karantina pertanian, bea cukai, Bank Indonesia, KUPP Sultan Baabullah, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), dan GM PT. Garuga Indonesia Cabang Ternate.
Cokelat batangan yang diekspor ke Inggris terdiri dari berbagai varian rasa, seperti cokelat, kopi, mede, dan kenari, dengan nilai ekspor sebesar Rp3,6 juta. Varian rasa ini juga mencerminkan kekayaan sumber daya alam Maluku Utara.***