Jelajahi Keindahan Objek Wisata Pulau Osi di Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku

- 4 Januari 2024, 19:10 WIB
Tempat penginapan berupa rumah panggung di Pulau Osi.
Tempat penginapan berupa rumah panggung di Pulau Osi. /ANTARA/Dedy Azis/

Dusun Pelita Jaya terletak sekitar 3 kilometer dari spot ekowisata Pulau Osi, dihuni oleh sekitar 300 keluarga, sebagian besar bekerja sebagai nelayan. Mayoritas penduduk berasal dari Sulawesi Tenggara, menetap di sana turun-temurun selama puluhan atau bahkan ratusan tahun.

Dusun Pelita Jaya menjadi tempat singgah sementara bagi siapa pun yang ingin mengunjungi Pulau Osi. Di dusun ini, terdapat dua penginapan dengan harga yang terjangkau, menjadi alternatif bagi wisatawan backpacker untuk menghemat biaya dibandingkan menginap di resor Pulau Osi.

Ekowisata Pulau Osi

Dari Dusun Pelita Jaya, diperlukan waktu 10 menit untuk mencapai spot ekowisata Pulau Osi, baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Dusun Pelita Jaya dan spot ekowisata Pulau Osi dihubungkan oleh gapura dan jembatan kayu sepanjang 1 kilometer. Jembatan kayu selebar 2,5 meter tersebut membawa para wisatawan menuju rumah-rumah panggung di Pulau Osi.

Bagi pengendara roda dua, mereka bisa langsung menuju rumah-rumah panggung di atas air laut tersebut. Namun, bagi yang datang dengan mobil, warga setempat menyediakan jasa angkutan ojek untuk mengantarkan mereka.

Seorang pria tua yang akrab disapa La Samadu oleh warga setempat terlihat siap menunggu kedatangan wisatawan. Ia adalah penjaga portal menuju Pulau Osi dan mengenakan biaya masuk.

"Kalau mobil belum bisa masuk. Jadi hanya untuk motor dan pejalan kaki. Uangnya kami gunakan untuk rehab jembatan. Jembatannya sudah dua kali direhabilitasi,” ujarnya.

Uang yang diperolehnya dari penjagaan portal jembatan disalurkan ke kas Dusun Pulau Osi untuk perbaikan jembatan.

“Kalau ada kayu yang rusak, saya bilang Kepala Dusun untuk beli kayu. Nanti saya yang pantau kalau ada jembatan rusak, sekalian saya juga yang perbaiki,” katanya.

Selama melewati jembatan kayu, keindahan tanaman bakau atau mangrove menjadi labirin penunjuk arah menuju keindahan tiada tara. Tanaman tersebut memberikan kesegaran tersendiri bagi wisatawan yang melintasinya, menjadi momen yang sayang untuk dilewatkan tanpa mengabadikannya dalam foto.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x