Resmikan Tugu Rupiah Berdaulat di Patok Perbatasan Indonesia dan Malaysia, Ini Kata Deputi Gubernur BI

- 25 Februari 2024, 14:17 WIB
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Promanto Joewono meresmikan Tugu Rupiah Berdaulat di Sebatik, Nunukan.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Promanto Joewono meresmikan Tugu Rupiah Berdaulat di Sebatik, Nunukan. /ANTARA/Bank Indonesia/

WARTA TIDORE - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni Promanto Joewono meresmikan Tugu Rupiah Berdaulat yang terletak di patok dua batas negara Indonesia - Malaysia, Sebatik, Nunukan.

"Rupiah sebagai alat pembayaran, memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran pergerakan ekonomi," kata Doni di Sebatik, Nunukan pada Minggu, 25 Februari 2024.

Dalam rangka meningkatkan literasi masyarakat terhadap uang Rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah.

"Kegiatan ini juga mendukung momentum pemulihan ekonomi melalui ketersediaan yang cukup," paparnya

Bank Indonesia memandang bahwa kebutuhan atas uang Rupiah di seluruh wilayah NKRI wajib dipenuhi tanpa terkecuali.

Bentuk tugu Rupiah Berdaulat berupa Gajah Mini (Borneo Pygmy Elephant), diharapkan dapat memperkenalkan hewan endemik Kalimantan bagian Utara.

Sebagai spesies satwa gajah terkecil di dunia kepada masyarakat luas. Selain itu, tugu Rupiah Berdaulat juga dilengkapi dengan ornamen permadani berhias motif Lulantibu.

Batik Lulantatibu, yakni nama corak batik yang berasal dari penggabungan suku dayak di Kabupaten Nunukan masing-masing Dayak Lundayeh, Dayak Tagalan, Dayak Tahol, Tidung dan Bulungan.

Batik Lulantatibu merupakan implementasi Bhineka Tunggal Ika di perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah