WARTA TIDORE - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa meskipun angkanya sedikit meningkat, Provinsi Sumatera Selatan masih berada pada jalur penurunan stunting.
Pembina Wilayah BKKBN RI, Eli Kusnaeli pada Selasa, 30 April 2024 menjelaskan, seluruh strategi dan upaya yang dilakukan oleh BKKBN Sumsel dan instansi terkait lainnya dalam menurunkan stunting berada pada jalur yang tepat, selama dilakukan secara konsisten.
Dia yakin, pada tahun 2024 ini, angka penurunan stunting di Sumatera Selatan dapat mencapai target nasional.
"Penanganan stunting di Sumsel sudah berjalan baik, namun semua instansi harus konsisten dalam upaya penurunan stunting yang sedang dilakukan saat ini, karena dengan konsistensi, saya yakin stunting akan turun secara signifikan pada tahun 2024 di Sumsel," ujarnya.
Dia menambahkan, fokus utama adalah pada pencegahan stunting, karena jika seorang anak terkena stunting, tidak akan mudah untuk mengatasinya dalam waktu dekat, bahkan bisa memakan waktu hingga empat tahun untuk menghilangkan dampaknya. Oleh karena itu, pencegahan stunting harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.
"Sumsel, dan bahkan seluruh Indonesia, harus konsisten dalam melakukan pencegahan stunting, karena lebih baik mencegah daripada mengobati," tambahnya.
Dia juga optimis, Provinsi Sumatera Selatan akan mencapai bonus demografi generasi emas 2045 jika konsisten dalam persiapan sumber daya manusia (SDM), sehingga dalam dua puluh tahun mendatang, generasi tersebut akan siap memasuki dunia kerja.
Sementara itu, Kepala BKKBN Sumsel, Mediheryanto, menyatakan bahwa meskipun terjadi sedikit peningkatan stunting menurut data survei kesehatan Indonesia (SKI), namun ia yakin bahwa dengan upaya yang dilakukan oleh semua pihak, termasuk Pemprov Sumsel, stunting akan turun secara signifikan pada tahun 2024 dan dapat memenuhi target nasional.***