Dokter Urologi RSCM Paparkan Beberapa Cara Mengurangi Resiko Kanker Prostat

- 20 Februari 2024, 14:56 WIB
Ilustrasi kanker prostat.
Ilustrasi kanker prostat. /Pixabay/Marijana

WARTA TIDORE - Dokter Urologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Agus Rizal AH Hamid menyatakan bahwa, dalam menjaga kesehatan prostat dan mencegah kanker prostat, langkah-langkah pencegahan yang cerdik sangat penting untuk mengurangi risiko kanker prostat pada pria.

"Cara cerdik untuk mengurangi risiko kanker prostat, pertama, adalah dengan melakukan pemeriksaan medis secara teratur untuk deteksi dini," paparan Agus dalam diskusi daring di Jakarta pada Selasa, 20 Februari 2024.

Selanjutnya, menghentikan kebiasaan merokok karena rokok dapat meningkatkan risiko kanker prostat.

Ketiga, rajin berolahraga secara teratur dapat mengurangi risiko terkena kanker.

Keempat, menjaga diet seimbang dengan mengkonsumsi makanan sehat dalam porsi yang tepat.

Kelima, memastikan istirahat yang cukup dengan menjaga pola tidur yang baik untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Terakhir, mengelola stres dengan menghindari stres berlebihan untuk menjaga keseimbangan mental dan fisik.

Dengan menerapkan langkah-langkah "cerdik" ini, diharapkan pria dapat mempertahankan kesehatan prostat dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Penting diingat bahwa pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan, dan dengan memperhatikan gaya hidup sehari-hari, risiko terkena kanker prostat dapat diminimalkan.

Terlebih apabila seseorang dinyatakan menderita kanker prostat, pengobatan yang dilakukan belum bisa menjamin orang tersebut tidak mengalami kekambuhan alias bisa sembuh total dan masih memiliki risiko.

"Kalau dari data menunjukkan, misal dia kanker prostat stadium satu, terus dioperasi. Setelahnya, kita belum bisa bilang 100 persen bersih. Penelitian menunjukkan kalo pasien stadium satu dilakukan operasi itu dalam 10 tahun kedepan 95 persen diantaranya orang itu tidak mengalami kekambuhan," kata Agus dalam diskusi daring.

Agus menambahkan perlunya memilih pengobatan kanker prostat yang tepat dengan memperhatikan jenis operasi yang dilakukan.

Seringkali, kanker prostat ditemukan melalui operasi prostat atau penyakit prostat jinak lainnya. Jika hanya melakukan pemeriksaan tersebut, kelenjar prostat hanya dikerok, sehingga diperlukan pengobatan lanjutan untuk mencegah kekambuhan.

"Yang paling bagus adalah menemukan kanker prostat dengan cara biopsi, memasukkan satu jarum kecil, tentu dengan pembiusan. Jarumnya ada yang lewat dubur atau selangkangan,” ujarnya.

Terkait pernyataan bahwa biopsi menyebabkan penyebaran pada kanker, sebenarnya hal tersebut tidak benar atau sebuah hoaks.

Faktanya, menurut Agus penyebaran kanker terjadi ketika seseorang memang sudah berada pada stadium lanjut sebelum menjalani biopsi.

Dengan biopsi justru dapat diketahui stadium pasti dari kanker tersebut yang memungkinkan penanganan tepat seperti operasi pengangkatan seluruh kelenjar prostat pada stadium awal.

Berbeda dengan prosedur dikerok yang tidak mengangkat semua kelenjar. Oleh karena itu, biopsi, terutama pada stadium awal, merupakan langkah ideal untuk penanganan kanker prostat.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah