Network
WARTA TIDORE - Kebakaran hutan di negara bagian Victoria, Australia, meningkat lebih dari tiga kali lipat dalam semalam dan pihak berwenang mendesak penduduk di daerah terpencil di negara bagian Tasmania untuk mengungsi ketika gelombang panas musim semi mengipasi api di seluruh tenggara negara itu.
Sekitar 17.000 hektar (66 mil persegi) terbakar pada hari Selasa di bagian timur wilayah Gippsland di negara bagian Victoria setelah angin kencang menyebarkan api semalaman, menurut otoritas pemadam kebakaran negara bagian, yang telah mengerahkan sekitar 650 petugas pemadam kebakaran.
“Kami bergerak dalam tim penyerang pada dini hari tadi,” kata Jason Heffernan, kepala petugas di Otoritas Kebakaran Negara Victoria.
“Kebakarannya cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. … Ini terbukti cukup sulit, membakar lahan milik pribadi dan juga beberapa perkebunan pinus.”
Di seberang Selat Bass di negara bagian Tasmania, penduduk di tepi utara Pulau Flinders diminta untuk mengungsi dari kebakaran hutan yang tidak terkendali.
Kebakaran dipicu oleh angin panas dan kering di wilayah tenggara saat negara ini mengalami sumber air panas yang tidak sesuai musimnya.
Australia mengawali musim semi dengan rekor terkering pada bulan September, menurut Biro Meteorologi, dengan curah hujan 71% di bawah rata-rata tahun 1961-1990.
Kondisi diperkirakan akan berubah dengan cepat di Victoria pada Selasa sore, dengan hujan lebat diperkirakan akan membantu memadamkan api namun berpotensi memicu banjir bandang.
“Ini sangat memprihatinkan,” kata Heffernan. "Ada sedikit lelucon di sini di Victoria bahwa Anda dapat mengharapkan empat musim dalam satu hari dan saya harus memberitahu Anda, hari ini, itu tidak salah."
