Network
WARTA TIDORE - Peluncuran buku "From the Spice Islands to Cape Town: The Life and Times of Tuan Guru" oleh jurnalis Afrika Selatan, Shafiq Morton, mengingatkan bangsa Indonesia akan sosok besar asal Tidore, Maluku Utara, yang menjadi penanda hubungan antara Indonesia dan Afrika Selatan.
Seorang jurnalis asal Afrika Selatan, lewat karyanya mengingatkan Bangsa Indonesia bahwa ada sosok besar Tuan Guru Imam Abdullah Qadhi Abdussalam.
Dikutip dari ANTARA pada Sabtu, 6 Januari 2024, Dubes RI di Pretoria, Afrika Selatan, Salman Al Farisi, menyampaikan hal tersebut dalam keterangannya terkait peluncuran buku tentang Tuan Guru, yang bernama asli Imam Abdullah Qadhi Abdus Salam di Cape Town, Afrika Selatan pada Minggu, 17 Maret 2019.
Dubes Salman hadir dalam acara peluncuran buku tersebut atas undangan Lembaga Waqaf Afrika Selatan, Awqaf SA, dan berharap buku ini semakin memperkaya ingatan publik tentang keterkaitan sejarah yang kuat serta pentingnya hubungan antara Indonesia dan Afrika Selatan.
Penerbitan buku ini merupakan bagian dari proyek Awqaf’s Leaders and Legacies yang bertujuan merawat ingatan atas tokoh besar pemimpin umat.
Tuan Guru, tokoh yang diabadikan dalam buku ini, adalah ulama keturunan Indonesia yang menyebarkan Islam di Afrika Selatan. Tuan Guru Imam Abdullah Qadhi Abdussalam lahir di Tidore pada tahun 1712 dan meninggal di Cape Town pada tahun 1807 pada usia 95 tahun.
Tuan Guru tiba di Cape Town dengan kapal VOC, Zeepard, pada tahun 1780 ketika berusia 68 tahun. Belanda mengirimnya ke Cape Town untuk menghalangi interaksinya dengan Inggris, musuh bebuyutan Belanda pada era kolonialisme.
