Kompetisi Sepak Bola Putri, Kepala Kantor Kemenag Kudus: Kami Pastikan Masih Aman

- 3 September 2023, 02:00 WIB
Seorang pelajar dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) sedang melakukan tendangan ke arah lubang yang digunakan sebagai bagian dari "skill challenge" di Super Soccer Arena Rendeng, Kudus, Jawa Tengah.
Seorang pelajar dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) sedang melakukan tendangan ke arah lubang yang digunakan sebagai bagian dari "skill challenge" di Super Soccer Arena Rendeng, Kudus, Jawa Tengah. /ANTARA/Akhmad Nazaruddin/

WARTA TIDORE - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memastikan bahwa keterlibatan puluhan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dalam kompetisi sepak bola putri tidak akan mengganggu proses belajar mengajar di kelas.

"Kami pastikan masih aman, karena siswi yang ikut dalam kompetisi sepak bola tidak meninggalkan jam belajar," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus Provinsi Jateng, Suhadi, pada Sabtu, 2 September 2023.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa kegiatan kompetisi ini juga tidak dilaksanakan setiap hari, dan persiapan untuk kompetisi dilakukan di luar jam pelajaran, sehingga tidak mengganggu aspek akademis.

Menurutnya, kompetisi sepak bola ini memberikan manfaat positif bagi siswa, karena olahraga sejajar dengan mata pelajaran lainnya, termasuk pelajaran agama.

Dalam kompetisi sepak bola putri yang diadakan oleh Djarum Foundation dan Milklife bulan ini, diikuti oleh 175 tim dari 106 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) di Keresidenan Pati, Jawa Tengah. Kompetisi tersebut berlangsung sejak tanggal 28 Agustus hingga 3 September 2023 di Stadion Supersoccer Arena Kudus.

Tidak hanya pertandingan sepak bola putri U-12 dan U-10 dari 106 SD dan MI dari Kudus, Pati, Rembang, dan Jepara, tetapi juga mencakup serangkaian "skill challenge" yang menguji kemampuan individu siswi dalam mengolah bola sepak.

Ini termasuk adu dribbling, passing control, three on three, shot on target, dan tendangan penalti. Lima tantangan ini digunakan untuk menilai kemampuan dasar sepak bola dari 2.100 siswi yang berpartisipasi.

Teknik dribbling dianggap sebagai teknik dasar yang krusial dalam bermain sepak bola, dan siswi diuji untuk melalui lintasan dengan rintangan kerucut berukuran 4 meter di setiap sisinya.

Timo Scheunemann, pelatih sepak bola berlisensi UEFA A yang memantau turnamen MilkLife Soccer Challenge 2023 Batch 2, menyatakan bahwa "skill challenge" adalah komponen penting dalam menggali potensi, mengasah kemampuan, dan meningkatkan teknik dasar siswi dalam sepak bola.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x