Baca Juga: Rencana Apel Gabungan Operasi Ketupat, Pemda dan Polresta Tidore Kepulauan Gelar Rapat Koordinasi
"Karena terdapat para investor besar yang berada di Halmahera Tengah, sehingga jika pemerintah provinsi tidak serius dalam persoalan ini dan terjadi sesuatu, maka mencoreng nama Maluku Utara nama dan negera ini ikut dicoreng," kata Ikram
Ikram juga menyarankan, agar setelah Hari Raya Idul Fitri, dapat sama-sama untuk menyelesaikan masalah trayek angkutan tersebut.
“Kami akan konsisten untuk menyelesaikan masalah ini, namun berikan waktu baik kepada Pemkab Halteng, Tidore maupun Pemda Provinsi Maluku Utara, untuk mencari solusi terbaik agar para sopir yang ada di Pelabuhan Loleo tidak lagi berebutan penumpang," tetangnya.
Baca Juga: Ritual Adat Raro Ake Dango Warnai Hari Jadi Tidore ke 915 Tahun
"Saat ini kita fokus kepada pengamanan mudik lebaran, agar masayarakat dapat terlayani dengan baik dan diutamakan keselamatannya," tandas Ikram
Tak hanya itu, Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan dalam arahannya mengatakan, persoalan Organda ini bukan persoalan yang baru terjadi.
Namun sudah lama terjadi sehingga pemerintah daerah terus melakukan pertimbangan dan pertemuan yang melibatkan para sopir baik Organda Sofifi maupun Organda Weda.
“Kami berharap pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah ini menjadi awal yang baik agar bagaimana mencari solusi demi kesejahteraan masayarakat di dua Kabupaten kota ini," kata Muhammad Sinen.
Baca Juga: Kepemimpinan RSD Tidore Kepulauan Berganti, Ini Alasannya