Pemerintah Kota Tidore Kepulauan Lakukan Koordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Maluku Utara

- 23 Agustus 2023, 16:08 WIB
Revitalisasi potensi wisata dan warisan budaya, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan lakukan koordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Maluku Utara.
Revitalisasi potensi wisata dan warisan budaya, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan lakukan koordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Maluku Utara. /tidore.pikiran-rakyat.com/Iswan/

WARTA TIDORE - Untuk merevitalisasi potensi pariwisata dan warisan budaya di Kota Tidore Kepulauan, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata kota tersebut, Daud Muhammad, telah berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Maluku Utara.

"Dalam beberapa hari terakhir, kami telah berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya di kota Ternate untuk meremajakan potensi pariwisata dan warisan budaya, termasuk Benteng Tahula di Sosaio," ungkap Daud Muhammad pada pertemuan Rabu, 23 Agustus 2023.

Daud juga mengungkapkan, pengembangan pariwisata di kota Tidore memerlukan dukungan dari pemerintah pusat, karena tidak cukup hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), tetapi dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga diperlukan.

"Ada beberapa jenis warisan budaya yang kami minta bantuan dari balai, karena tidak memungkinkan bagi kami untuk mengembangkan pariwisata hanya melalui dana APBD. Kami memerlukan dukungan dari APBN, dan balai bersedia membantu Tidore," katanya.

"Yang penting, dinas terkait perlu menyampaikan aspek-aspek teknis dan data-data mengenai warisan budaya di kota Tidore. Saya berpendapat bahwa pembangunan Tidore harus didukung oleh pemerintah pusat, karena kami tidak dapat melakukannya sendiri. Ke depannya, potensi pariwisata di sini, terutama dari segi fisik, harus menjadi prioritas," sambungnya.

Ia juga menjelaskan, orang yang datang ke kota Tidore tidak hanya bertemu dengan pemerintah dan pihak terkait, tetapi juga akan mengunjungi situs-situs sejarah.

"Kunjungan ke Tidore tidak hanya sebatas bertemu dengan pemerintah kota dan pihak terkait, tetapi juga akan mencakup kunjungan ke situs-situs sejarah. Karena itu, kami meminta waktu dari Balai Pelestarian Cagar Budaya untuk mendorong alokasi anggaran ke Tidore Kepulauan. Saya juga sudah bertemu dengan ibu KTU (Kepala Tata Usaha) di Festival Juanga, dan beliau bersedia membantu," jelasnya.

Selain mengembangkan warisan budaya, Daud juga berencana untuk memasukkan ritual Salai Jin dan Taji Besi (Dabus) ke dalam kalender acara.

"Tidore harus mengadakan lebih banyak acara. Tanpa acara, orang tidak akan lagi datang ke Tidore. Keinginan kami adalah bekerja sama dengan pemerintah pusat, khususnya dengan balai sebagai perpanjangan dari pemerintah pusat di daerah, untuk memasukkan beberapa festival budaya yang berpotensi menarik pariwisata kita," tutupnya.***

Editor: Iswan Dukomalamo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah