Pemerintah Kabupaten Sumba Timur NTT Berhasil Kendalikan Hama Belalang

- 20 Februari 2024, 16:43 WIB
Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing, melakukan penyemprotan simbolis di lahan pertanian warga sebagai bagian dari upaya pengendalian hama belalang secara bersamaan di Sumba Timur, pada hari Senin, 6 Februari 2023.
Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing, melakukan penyemprotan simbolis di lahan pertanian warga sebagai bagian dari upaya pengendalian hama belalang secara bersamaan di Sumba Timur, pada hari Senin, 6 Februari 2023. /ANTARA/Prokopim Sumba Timur NTT/

WARTA TIDORE - Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah berhasil mengendalikan hama belalang dengan sukses sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi lahan pertanian penduduk.

"Saing ini, tidak ada lagi serangan hama belalang yang merusak tanaman di Sumba Timur, dan semua ini berkat kerjasama dalam pengendalian," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur, Nico Pandarangga pada Selasa, 20 Februari 2024.

Pendekatan gotong royong dalam mengendalikan hama belalang merupakan salah satu prestasi unggulan dari Pemkab Sumba Timur yang berhasil mengurangi jumlah hama tersebut.

Belalang kembara adalah salah satu jenis belalang yang sering menyerang lahan pertanian penduduk setiap tahun sejak 2019.

Nico menjelaskan bahwa pengendalian hama belalang kembara secara gotong royong dilakukan antara tahun 2022-2023 dengan dukungan dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) yang berada di bawah PBB, Kementerian Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, dan beberapa kabupaten lain di Pulau Sumba.

Beberapa langkah yang diambil dalam pengendalian gotong royong termasuk pembentukan tim satuan tugas belalang kembara, identifikasi lokasi koloni belalang kembara, dan pengendalian dengan bahan kimia.

Pada tahun 2022, program ini menjangkau sembilan kecamatan, 37 desa, dan 52 dusun dengan luas serangan belalang mencapai 3.337 hektar.

Sejak program ini diterapkan, luas serangan belalang menurun menjadi 790,69 hektar pada tahun 2023.

Selain itu, kata Nico, terjadi penurunan total populasi belalang dari 27.300 ekor per meter persegi pada tahun 2022 menjadi 406 ekor per meter persegi pada tahun 2023.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x