Gempa di Bawean, Tim Catat 241 Fasilitas Umum Rusak

- 1 April 2024, 22:24 WIB
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur saat melakukan evaluasi kerusakan bangunan di Pulau Bawean akibat gempa bumi.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur saat melakukan evaluasi kerusakan bangunan di Pulau Bawean akibat gempa bumi. /ANTARA/HO-BPBD Jatim/

WARTA TIDORE - Tim Psikososial Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur dan Tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) telah mencatat 241 fasilitas umum yang rusak akibat gempa di Bawean, termasuk masjid, musala, sekolah, kantor, rumah dinas, pondok pesantren, puskesmas, pasar, dan tempat pemandian umum.

Koordinator Tim RR, Analis Kebijakan Ahli Muda BPBD Jawa Timur, Wahyu Trisnadi, menjelaskan bahwa jumlah tersebut tersebar di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Sangkapura sebanyak 147 unit dan Kecamatan Tambak sebanyak 94 unit.

"Tim gabungan BPBD, relawan FPRB Jawa Timur, dan relawan SRPB Jawa Timur menjalankan tugas sesuai dengan bidang masing-masing," ungkapnya pada Senin, 1 April 2024.

Wahyu menyatakan, tim telah melakukan penilaian terhadap bangunan fasilitas umum yang rusak akibat gempa, baik di Kecamatan Sangkapura maupun di Kecamatan Tambak.

"Akibat kerusakan ini, aktivitas belajar mengajar terganggu, dan kegiatan ibadah dilakukan di tempat terbuka," tambahnya.

Menyikapi temuan ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa) Jawa Timur, Gatot Soebroto menegaskan, pihaknya akan segera berkoordinasi dan menyelaraskan data kerusakan fasilitas umum ini dengan Tim Kabupaten Gresik, untuk menghindari duplikasi data saat proses pemulihan nantinya.

"Namun, kami akan menentukan prioritas penanganan terlebih dahulu, terutama yang membutuhkan anggaran dari APBD provinsi," tambahnya usai menerima kunjungan Tim Bawean.

Terkait dengan kegiatan psikososial, Gatot Soebroto menyampaikan terima kasih atas upaya relawan dalam memberikan hiburan dan mengurangi trauma bagi anak-anak dan orang tua yang terdampak bencana.

"Hingga saat ini, masih banyak warga yang memilih untuk tidur di luar rumah karena trauma akan gempa yang masih terus terjadi," tutupnya.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x