Atasi Bencana Pergerakan Tanah 2 Kampung di Kecamatan Sukatani, Ini yang Dilakukan BPBD Purwakarta

- 20 April 2024, 18:27 WIB
Pergerakan tanah.
Pergerakan tanah. / ANTARA/BPBD Purwakarta/

WARTA TIDORE - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, telah menurunkan alat berat untuk mengatasi bencana pergerakan tanah yang terjadi di dua kampung di sekitar Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani, Purwakarta.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta, Heryadi Erlan pada Sabtu, 20 April 2024 menyatakan, penanganan bencana pergerakan tanah harus dilakukan dengan cepat karena telah menyebabkan jalan di desa tersebut tidak bisa dilalui kendaraan.

Peristiwa pergerakan tanah terjadi di dua kampung wilayah Kecamatan Sukatani, yaitu Kampung Cibodas dan Kampung Panyindangan, pada Selasa, 16 April 2024 sekitar pukul 13.00 WIB, dan pada Kamis, 18 April 2024 pukul 03.00 WIB.

Pihaknya telah melakukan peninjauan ke lokasi untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan, dalam menangani pergerakan tanah tersebut.

Menurutnya, peristiwa tersebut disebabkan oleh lokasi bencana yang berada di zona kerentanan gerakan tanah menengah, berbatasan dengan lembah, sungai, tebing jalan, serta memiliki lereng yang mengalami gangguan.

Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya pergerakan tanah saat curah hujan tinggi. Jenis gerakan tanah yang terjadi adalah tipe rayapan, di mana tanah bergerak secara perlahan dan terus-menerus.

Dampak dari pergerakan tanah tersebut adalah pelebaran retakan dengan lebar 35 sentimeter dan kedalaman 63 sentimeter, dengan panjang jalan yang terdampak mencapai 116 meter dan lebar 5 meter, serta tinggi anjlokan 1,5 meter.

BPBD Purwakarta bersama aparat desa, kecamatan setempat, dan instansi terkait telah melakukan peninjauan dan penyelidikan untuk mengetahui penyebab dan cara penanggulangannya.

Sebagai langkah penanganan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Purwakarta telah menurunkan alat berat untuk membantu penanggulangan bencana pergerakan tanah di Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x