Puluhan APK Bakal Calon Gubernur Sultan H.Husain Alting Sjah di Kota Ternate Diduga Sengaja di Rusak

- 24 Juni 2024, 22:13 WIB
Bakal Calon Gubernur Malut, Sultan H. Husain Alting Sjah, yang baru-baru ini terpasang di wilayah Kota Ternate diduga kuat sengaja dirusak, pada Minggu (23/6/2024).
Bakal Calon Gubernur Malut, Sultan H. Husain Alting Sjah, yang baru-baru ini terpasang di wilayah Kota Ternate diduga kuat sengaja dirusak, pada Minggu (23/6/2024). /ANTARA/Abdul Fatah/

WARTA TIDORE - Puluhan Alat Peraga Kampanye (APK) berupa baliho Bakal Calon (Balon) Gubernur Maluku Utara (Malut) Sultan H. Husain Alting Sjah, yang belum lama dipasang di wilayah Kota Ternate, diduga sengaja dirusak.

Nifran Yusup, Koordinator Gerakan Selamatkan Malut, pada hari Minggu, 23 Juni 2024 menegaskan, tindakan tidak terpuji ini tidak boleh dibiarkan dan pelakunya harus ditelusuri.

Perusakan APK di beberapa sudut Kota Ternate tersebut diduga dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK), yang terlihat dari sobekan-sobekan pada baliho yang disebabkan oleh benda tajam.

APK baliho milik Husain Alting Sjah yang rusak ini mengandung tulisan "Saatnya Turun Tangan Selamatkan Maluku Utara", sebuah tagar yang baru-baru ini viral di berbagai platform media sosial.

Menyikapi perusakan ini, Nifran berpendapat bahwa kerusakan yang terjadi terhadap baliho Sultan Husain ini disengaja, dan merupakan bentuk tindakan yang dapat merusak proses demokrasi.

"Apakah dalam demokrasi kita tidak harus adil? Setiap orang yang berpartisipasi dalam kontes memiliki hak yang sama. Perusakan ini merusak prinsip demokrasi karena menghambat upaya Sultan Tidore untuk bersosialisasi di ruang publik, ini jelas merusak demokrasi," tegasnya.

Ia menambahkan, jika kerusakan tersebut tidak disengaja atau terjadi secara alami, mengapa hanya baliho Sultan Husain yang rusak di beberapa titik tertentu, sedangkan baliho kandidat lain seperti Taufik Majid, Ali Ibrahim, dan Benny Laos tidak terganggu.

"Jelas ada unsur kesengajaan di sini. Mungkin karena daya tarik Sultan Husain yang lebih besar dibandingkan yang lain, atau alasan lainnya, tetapi ini menunjukkan adanya upaya untuk menghalangi sosialisasi Sultan Husain di ruang publik," jelas Nifran.

Oleh karena itu, Nifran mengimbau agar perilaku perusakan semacam ini tidak ditiru, karena hal tersebut tidak memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah