Kenali Apa Itu Osteoporosis? dan Pencegahannya

- 6 Maret 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi Osteoporosis.
Ilustrasi Osteoporosis. /Freepik/sompong_tom/

WARTA TIDORE - Osteoporosis berasal dari kata osteo yang berarti tulang, dan porous yang berarti berlubang-lubang atau keropos. Jadi, osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi keropos, yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang dan gangguan pada struktur mikro tulang, menyebabkan kelemahan dan kerapuhan tulang.

Tulang yang rapuh dan keropos ini rentan mengalami patah atau retak. Osteoporosis adalah penyakit yang ditandai dengan penurunan keseluruhan kepadatan tulang karena tubuh tidak mampu mempertahankan kadar mineral yang cukup dalam tulang.

Gejalanya termasuk nyeri pada tulang, nyeri otot, terutama pada punggung, patah tulang, penampilan membungkuk, dan penurunan tinggi badan. Namun, osteoporosis sering kali tidak menunjukkan gejala yang spesifik atau khas, sehingga sering disebut sebagai penyakit "silent disease". Hal ini dapat menimbulkan beban tidak hanya bagi penderita tetapi juga bagi keluarga.

Karakteristik

Karakteristik osteoporosis meliputi penurunan kekuatan tulang, yang merupakan hasil dari berbagai faktor termasuk volume mineral tulang, struktur tulang, pergantian tulang, dan akumulasi kerusakan tulang. Ada dua jenis utama osteoporosis: osteoporosis primer dan sekunder.

Osteoporosis primer umumnya terjadi pada lanjut usia atau wanita setelah menopause, sedangkan osteoporosis sekunder dapat disebabkan oleh penyakit atau kondisi tertentu, atau karena pengobatan atau tindakan bedah tertentu.

Pencegahan

Untuk mencegah osteoporosis, penting untuk mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium yang cukup, mendapatkan paparan sinar matahari untuk mendapatkan vitamin D, hidup aktif dengan melakukan olahraga yang melibatkan pembebanan pada tulang, menghindari merokok dan minum alkohol, serta melakukan pemeriksaan kepadatan tulang secara berkala.

Mencegah osteoporosis sejak dini sangat penting untuk mencapai kepadatan tulang yang optimal dan mengurangi risiko patah tulang di masa depan.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: yankes.kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x