Dokter Spesialis Kebidanan Paparkan Cara Cegah Kanker Serviks

- 10 Maret 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi kanker payudara.
Ilustrasi kanker payudara. /Freepik/jcomp/

WARTA TIDORE - Dokter spesialis kebidanan dan kandungan sub-spesialis onkologi dari Rumah Sakit PELNI, Yuri Feharsal, menjelaskan bahwa kanker serviks dapat dicegah dengan menghentikan perilaku berisiko dan menjalani tindakan penanganan yang tepat.

Dalam sesi wicara kesehatan daring pada Sabtu, 9 Maret 2024 Yuri menjelaskan bahwa kanker serviks umumnya berasal dari infeksi virus human papillomavirus (HPV) pada leher rahim yang normal.

"Dengan kondisi tubuh yang sehat dan tidak adanya faktor risiko seperti merokok, infeksi HPV bisa sembuh sendiri dalam waktu satu tahun, sehingga leher rahim kembali normal atau HPV hilang dengan sendirinya," kata Yuri, yang merupakan lulusan Universitas Indonesia.

Namun, Yuri menekankan bahwa infeksi HPV bisa kembali muncul pada individu yang rentan atau terpapar faktor risiko tertentu.

Ia menjelaskan bahwa jika infeksi HPV terus berulang, maka bisa menyebabkan persistensi infeksi yang mengakibatkan lesi pra-kanker pada serviks.

Menurut Yuri, dalam beberapa kasus, lesi pra-kanker dapat mengalami regresi dan kembali normal jika perilaku berisiko dihentikan atau sistem kekebalan tubuh kuat.

Namun, jika lesi pra-kanker tidak diobati dan infeksi HPV tetap persisten, maka lesi tersebut dapat berkembang menjadi kanker yang menyebar.

Yuri menegaskan bahwa proses dari lesi menjadi kanker yang menyebar membutuhkan waktu 10 hingga 20 tahun, memberikan peluang untuk mencegah perkembangan kanker serviks ke tahap yang lebih parah melalui tindakan pencegahan yang tepat.

"Dengan proses yang memakan waktu tersebut, kita memiliki kesempatan untuk mencegah perkembangan kanker serviks yang lebih parah," tambahnya.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x