Menteri Keuangan AS Tuduh Pejabat Keuangan Rusia Terlibat Invasi Rusia ke Ukraina

- 24 Februari 2023, 17:09 WIB
Menteri Keuangan G20, Gubernur Bank Sentral, dan kepala delegasi menghadiri pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di pinggiran Bengaluru, India, 24 Februari 2023.
Menteri Keuangan G20, Gubernur Bank Sentral, dan kepala delegasi menghadiri pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di pinggiran Bengaluru, India, 24 Februari 2023. /Biro/Selebaran Informasi Pers India via REUTERS

WARTA TIDORE - Menteri Keuangan AS Janet Yellen menuduh pejabat Rusia yang menghadiri pertemuan para pemimpin keuangan G20 terlibat dalam kekejaman invasi Rusia ke Ukraina.

Perdana Menteri India Narendra Modi mendesak para pemimpin keuangan untuk fokus pada warga negara yang paling rentan di dunia, tidak merujuk langsung ke perang,.

Meskipun konflik dan pengaruhnya terhadap ekonomi global kemungkinan akan mendominasi pertemuan dua hari tersebut.

Baca Juga: Pasca Pandemi, Tren Peningkatan Jumlah Wisatawan Muslim Indonesia Kunjungi Jepang

Modi mengatakan, pandemi COVID-19 dan meningkatnya ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia telah menyebabkan tingkat utang yang tidak berkelanjutan di beberapa negara,

Gangguan pada rantai pasokan global, dan ancaman terhadap ketahanan pangan dan energi.

"Saya mendesak diskusi Anda harus fokus pada warga dunia yang paling rentan," katanya.

Baca Juga: Ahmad Munasir Rafie Pratama, Dosen UII Dikabarkan Hilang Kontak Terdeteksi di AS

Ia menambahkan bahwa stabilitas, kepercayaan diri, dan pertumbuhan harus dibawa kembali ke ekonomi dunia.

Dalam sambutan pada ulang tahun pertama invasi Rusia, Yellen meminta rekan-rekan G20 untuk melipatgandakan upaya mereka untuk mendukung Ukraina dan membatasi kemampuan Rusia untuk berperang.

Para pemimpin negara demokrasi G7 yang kaya diperkirakan akan mengumumkan sanksi baru terhadap mereka yang membantu upaya perang Rusia.

Baca Juga: Serangan Roket Israel di Kawasan Safr Sousa Damaskus pada Minggu Dini Hari

Menyusul pertemuan virtual dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Jumat malam.

Dan menjelang pertemuan itu, Inggris mengeluarkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia, termasuk larangan ekspor atas setiap barang yang digunakannya di medan perang dan larangan impor barang besi dan baja.

Blok G20 mencakup negara-negara G7, serta Rusia, Cina, India, Brasil, dan Arab Saudi.

Baca Juga: Dua WNI Dikabarkan Hilang, Ditemukan Meninggal Dunia, Penjelasan Dubes RI untuk Turki

Namun, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov dan gubernur bank sentral Elvira Nabiullina tidak hadir dalam pertemuan G20 di India, dan Moskow diwakili oleh para deputinya.

Yellen mengatakan persenjataan pangan dan energi Presiden Rusia Vladimir Putin tidak hanya merugikan Ukraina, tetapi juga ekonomi global dan terutama negara-negara berkembang.

"Saya mendesak para pejabat Rusia di G20 untuk memahami bahwa pekerjaan mereka yang berkelanjutan untuk Kremlin membuat mereka terlibat dalam kekejaman Putin," kata Yellen.

Baca Juga: Perdana Menteri Jepang Sebut Peluncuran Rudal Korea Utara sebagai Ancaman Komunitas Internasional

"Mereka memikul tanggung jawab atas nyawa dan mata pencaharian yang diambil di Ukraina dan kerugian yang ditimbulkan secara global."

Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mengatakan kepada Reuters bahwa para pemimpin keuangan G20 harus mengutuk agresi Rusia terhadap Ukraina dan bahwa Eropa sedang mengerjakan sanksi baru terhadap Moskow.

India, yang memegang kepresidenan G20 saat ini, tidak ingin blok tersebut membahas sanksi tambahan terhadap Rusia.

Baca Juga: Retno Marsudi Sebut Sebanyak 500 WNI Terdampak Gempa di Turki

Jga mendesak untuk menghindari penggunaan kata peraang dalam bahasa komunik G20 untuk menggambarkan konflik tersebut, kata pejabat G20 kepada Reuters.

New Delhi telah mempertahankan sikap netral terhadap konflik tersebut, meningkatkan pembelian minyak Rusia yang lebih murah. Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai operasi militer khusus.

Yellen mengatakan komunike itu masih dalam pembahasan dan dia berharap melihat kecaman keras atas invasi Rusia dan kerusakan yang ditimbulkannya pada Ukraina dan ekonomi global.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah