Wamenag Saiful : Tayangan Adzan Tampilkan Ganjar Pranowo Tidak Dapat Dianggap sebagai Politik Identitas

- 13 September 2023, 08:19 WIB
Wamenag Saiful Rahmat Dasuk menilai, tayangan adzan tampilkan bakal calon Ganjar Pranowo tidak dapat dianggap sebagai politik identitas.
Wamenag Saiful Rahmat Dasuk menilai, tayangan adzan tampilkan bakal calon Ganjar Pranowo tidak dapat dianggap sebagai politik identitas. /Humas Kemenag/

WARTA TIDORE - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki menilai bahwa tayangan adzan yang menampilkan sosok bakal calon presiden Ganjar Pranowo di sebuah stasiun televisi swasta tidak dapat dianggap sebagai politik identitas.

"Dalam pandangan saya, ini bukan termasuk politik identitas," ujar Wamenag Saiful di Kantor Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jakarta pada Selasa, 12 SEptember 2023.

Saiful tidak melihat adanya masalah dengan kehadiran Ganjar Pranowo dalam tayangan adzan, karena hal tersebut tidak mengubah makna adzan itu sendiri. Namun, jika sosok bakal calon presiden tersebut menggunakan atribut politik, maka itu akan masuk dalam politik identitas.

"Adzan adalah bagian dari syiar agama saja. Kecuali jika identitasnya menjadi 'Aku A, Anda B,' itu tidak diperbolehkan. Adzan adalah bagian dari ritual yang wajar," ujar Wamenag.

Meskipun demikian, Saiful menyatakan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) tetap mendorong agar politik identitas tidak muncul dalam Pemilu Pilpres maupun Pileg 2024.

Menurutnya, polarisasi yang terjadi pada pemilihan sebelumnya harus dijadikan pelajaran agar masyarakat tidak terpecah-belah.

"Ibaratnya, kita memiliki pengalaman dari peristiwa-peristiwa sebelumnya yang seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi kita, karena dampak politik identitas sangat dirasakan," katanya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Jaringan Muslim Madani (JMM), Syukron Jamal, mengatakan bahwa tayangan bakal calon presiden Ganjar Pranowo dalam video klip adzan di salah satu stasiun televisi swasta bukanlah politik identitas.

"Saya melihat ini dalam konteks syiar, sebuah ajakan untuk sholat dari seorang tokoh publik. Pesannya positif. Tidak ada pesan politik lainnya. Hal ini akan sama saja jika video tersebut menampilkan sosok lain selain Ganjar," ujarnya.

Menurutnya, polemik seputar ini terutama terkait dengan penafsiran individu mengenai politik simbol, yang bersifat subjektif. Hal ini disebabkan tidak ada simbol partai atau atribut politik yang ditampilkan dalam tayangan tersebut.

Pendapat serupa diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang, yang menyatakan bahwa tidak ada yang salah dengan video adzan yang menampilkan bakal calon presiden (Capres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.

"Ia menganggap bahwa tidak ada yang salah dalam tayangan tersebut dan Ganjar tidak melanggar aturan apapun dalam hal ini. Oleh karena itu, ia menyarankan agar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tidak terlalu berlebihan dalam menanggapi hal ini. Tindakan KPI, menurutnya, seakan-akan mengindikasikan bahwa KPI ikut-ikutan berpolitik," katanya.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah