Apple Luncurkan Layanan Beli Sekarang, Bayar Nanti di Amerika Serikat

29 Maret 2023, 08:55 WIB
Ilustrasi: Apple luncurkan fitur beli sekrang bayar nanti /Reuters

WARTA TIDORE - Apple Inc (AAPL.O) pada hari Selasa, 28 Maret 2023 meluncurkan layanan "beli sekarang, bayar nanti" (BNPL) di Amerika Serikat, sebuah langkah yang mengancam akan mengganggu sektor fintech yang didominasi oleh perusahaan seperti Affirm Holdings ( AFRM .O) dan perusahaan pembayaran Swedia Klarna.

Layanan tersebut, Apple Pay Later, akan memungkinkan pengguna membagi pembelian menjadi empat pembayaran yang tersebar selama enam minggu tanpa bunga atau biaya, kata perusahaan itu.

Ini awalnya akan ditawarkan kepada pengguna tertentu, dengan rencana peluncuran penuh dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Meta Berencana Luncurkan Aplikasi Media Sosial Baru Saingi Twitter

Pengguna bisa mendapatkan pinjaman antara $50 dan $1.000 untuk pembelian online dan dalam aplikasi yang dilakukan di iPhone dan iPad dengan pedagang yang menerima Apple Pay, menurut perusahaan.

Lebih dari 85% pengecer AS menerima Apple Pay, kata perusahaan itu.

"Apple Pay Nanti benar-benar akan mengalahkan beberapa pemain lain. Perusahaan lain akan melihat pengumuman Apple hari ini karena mereka adalah nama yang ada di mana-mana. Ini akan menggerogoti pangsa pasar pemain lain," kata Danni Hewson , kepala analisis keuangan di AJ Bell.

Baca Juga: Upaya Genjot Penjualan Kendaran Listrik, Indonesia Lakukan Ini

Saham perusahaan BNPL Affirm turun lebih dari 7%, sementara PayPal (PYPL.O) ditutup sekitar 1% lebih rendah.

Pada tahun 2020, penguncian terkait pandemi mengubah pembeli ke platform pembayaran online, memperkuat permintaan perusahaan fintech yang menawarkan layanan BNPL, terutama kepada pelanggan milenial dan Gen Z.

Raksasa pembayaran digital termasuk PayPal dan Block Inc (SQ.N) telah berkembang ke sektor ini melalui akuisisi, sementara Affirm go public dalam daftar multi-miliar dolar.

Baca Juga: Tesla Tarik Ribuan Kendaraan Model Y di Amerika Serikat, Ini Alasannya

Nasib sektor ini telah berubah karena kenaikan suku bunga dan inflasi yang membara mengurangi daya beli dan memaksa konsumen untuk memperketat dompet mereka.

"Kami berharap Apple melangkah hati-hati, terutama dalam lingkungan makro ini," kata Christopher Brendler, analis di DA Davidson, menyinggung keputusannya untuk tidak menggunakan mitra dan menanggung, mendanai, dan menagih pinjaman secara langsung.

Apple Pay Later diaktifkan melalui program Cicilan Mastercard, kata perusahaan itu, menambahkan bahwa Goldman Sachs (GS.N) adalah penerbit kredensial pembayaran Mastercard.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler