WARTA TIDORE - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) meminta pemerintah daerah di Maluku Utara (Malut) untuk mempersiapkan stok pangan guna mengantisipasi potensi kelangkaan barang kebutuhan yang dapat menyebabkan kenaikan inflasi.
"Kami telah meminta seluruh daerah untuk terus memastikan ketersediaan pangan, karena kami khawatir bahwa peningkatan permintaan masyarakat dapat menyebabkan kenaikan harga yang sulit dikendalikan," kata Asrul Gailea, Asisten Administrasi Umum Setda Pemerintah Provinsi Maluku Utara.
Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi melalui aplikasi zoom yang dipimpin langsung oleh Mendagri Tito Karnavian pada hari Kamis, 18 Mei 2023.
Dia menambahkan bahwa dalam rapat koordinasi tersebut, dibahas berbagai masalah terkait kelangkaan bahan pangan di wilayah Maluku Utara.
Asrul menyebut bahwa mereka telah meminta agar pasokan pangan penting seperti ikan dan bahan bakar minyak (BBM) tetap terjaga.
Baca Juga: Calon Jamaah Haji Kota Tidore Kepulauan Maluku Utara Dapat Bimbingan dan Praktek Manasik
Contohnya, untuk pasokan ikan, penting untuk menggunakan satu pintu dalam pendaratan ikan dan menjaga stok pangan, mengingat adanya potensi kenaikan harga akibat cuaca buruk.
Hal yang sama juga berlaku untuk kebutuhan pokok yang sebagian besar diimpor dari luar Malut. Pemerintah seharusnya memiliki cadangan BBM yang dapat diatur untuk mengendalikan kenaikan harga.
Baca Juga: Potret Keindahan Pantai Akebay Pulau Maitara Kota Tidore Maluku Utara, Bisa Jadi Pilihan Berwisata
Asrul juga menambahkan, berdasarkan laporan pemerintah pusat, Badan Pangan Nasional telah mengambil beberapa langkah, termasuk pemantauan terhadap 77 pasar di seluruh Indonesia untuk penyaluran bantuan daging ayam dan telur.
Selain itu, dilakukan juga gerakan pasar murah di 26 provinsi di Indonesia untuk bantuan beras KPM dalam bentuk 10 kg, sehingga beras yang disediakan oleh Bulog dapat terdistribusi dengan baik.***