Network
WARTA TIDORE - Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) membangun rumah susun untuk mahasiswa Universitas Madako Tolitoli, Sulawesi Tengah, sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk meringankan beban mahasiswa dalam menempuh pendidikan.
"Bersama-sama kita berharap Yayasan Pendidikan Madako dan mahasiswa yang menempati Rusun dapat menjaga dan memelihara bangunan serta seluruh fasilitas pendukung lainnya agar dapat dimanfaatkan oleh generasi berikutnya dan bangunan tersebut dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama," kata Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II, Baktiar, di Palu, pada hari Kamis, 20 April 2023.
Baca Juga: Pedagang Obor Musiman di Kota Ternate Maluku Utara Raup Keuntungan
Rusun untuk mahasiswa Umada Tolitoli akan dibangun pada tahun 2022 dan berlokasi di Jalan Madako Nomor 1, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli.
Pembangunan Rusun dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR melalui Satuan Kerja Penyediaan Perumahan BP2P Sulawesi II.
Rusun ini memiliki dua lantai dengan 14 unit hunian tipe 24, termasuk satu ruang pengelola dan satu ruang serbaguna dengan daya tampung 48 orang.
Saat ini, Rusun telah ditempati oleh mahasiswa universitas tersebut dan mereka merespons positif penyediaan hunian tersebut.
Baca Juga: WNA Asal Ukraina di Pulau Dewata Dideportasi
Pembangunan rumah susun (Rusun) yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR di daerah sangat membantu mahasiswa untuk tinggal di hunian yang layak selama menuntut ilmu di perguruan tinggi.
Selain bangunan yang berkualitas serta dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, banyak mahasiswa dari luar kota yang menyambut positif program tersebut sehingga mereka lebih memilih tinggal di Rusun ketimbang di kos-kosan, ujar Ferialsqia, salah satu mahasiswi Umada Tolitoli yang saat ini tinggal di Rusun tersebut.
Ferialsqia yang berasal dari Desa Soni, Kecamatan Dampal Selatan, sangat senang tinggal di Rusun. Selain fasilitasnya lengkap, ia juga tidak perlu mengeluarkan uang transportasi karena lokasinya dekat dengan tempatnya kuliah.
"Pihak pengelola menerapkan tata tertib yang harus ditaati semua penghuni Rusun serta ada petugas keamanan yang berjaga selama 24 jam, sehingga orang tua di kampung merasa lebih aman dan tenang ketika anaknya tinggal di Rusun," kata Ferialsqia, mahasiswi angkatan tahun 2021 di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan.
Sementara itu, Pengelola Rusun Doktor Hasia Marto mengatakan bahwa mereka telah melakukan seleksi terhadap calon penghuni Rusun. Mereka juga berterima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah membangun Rusun untuk mahasiswa.***
