"Kenapa harus ada dua, karena ibarat dua sisi mata uang, raja dalam tugasnya sebagai kepala pemerintahan diawasi Saniri, tapi tugas keduanya jelas untuk memajukan desa dan negeri," katanya.
Sebagai mitra setara dalam pemerintahan di desa dan negeri adat, Raja dan Saniri diharapkan dapat saling mendukung dan mengisi satu sama lain dalam upaya merancang pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.
Bodewin berharap bahwa setelah peresmian ini, apabila ada hal tertunda, seperti perencanaan pembangunan tahun 2024, dapat dibahas secara bersama. Dia mengajak masyarakat untuk memberikan masukan jika ada hal-hal yang dianggap tidak benar dilakukan oleh Raja atau Saniri, dengan sifat yang membangun, bukan merusak.***