Meluapnya Sungai di Palangka Raya Kalimantan Tengah, Puluhan Ribu Warga Terdampak Banjir

- 16 Maret 2024, 04:48 WIB
Warga tetap beraktivitas di tengah banjir yang melanda Kota Palangka Raya.
Warga tetap beraktivitas di tengah banjir yang melanda Kota Palangka Raya. /ANTARA/BPBD Kota Palangka Raya/

WARTA TIDORE - Sebanyak 32.877 penduduk Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), terkena dampak banjir akibat meluapnya sungai-sungai di daerah tersebut.

"Hingga saat ini, tercatat 32.877 orang dari 9.502 kepala keluarga terkena dampak banjir," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi pada Jumat, 15 Maret 2024.

Banjir yang disebabkan oleh meluapnya Sungai Kahayan dan Sungai Rungan tersebut juga mengenai 5.506 rumah, baik dengan dampak ringan maupun sampai tidak bisa ditempati karena terendam banjir. Banjir ini juga menjangkiti sebagian wilayah lima kecamatan di Kota Palangka Raya.

"Dari total korban banjir, sebanyak 673 orang dari 262 kepala keluarga masih berada di tempat pengungsian. Sementara yang lainnya tetap bertahan di rumah atau tinggal bersama keluarga sementara waktu," kata Budi.

Pemerintah Kota Palangka Raya, dengan dukungan berbagai pihak terkait, telah menyiapkan enam posko pengungsian di beberapa wilayah seperti Kelurahan Pahandut, Kelurahan Langkai, Kelurahan Kalampangan, Kelurahan Petuk Katimpun, Kelurahan Palangka, dan Kelurahan Marang.

"Selain menyediakan kebutuhan pengungsi, kami juga terus memberikan pemantauan, sosialisasi, dan edukasi kepada masyarakat tentang kesiapan menghadapi banjir," tambahnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, mengatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan perpanjangan status tanggap darurat banjir yang sebelumnya ditetapkan hingga 18 Maret.

"Kemarin kami tetapkan status tanggap darurat hingga 18 Maret 2024. Mengingat potensi curah hujan yang tinggi di bulan Maret ini, kemungkinan besar status tersebut akan diperpanjang," ungkap Hera.

Hera juga memperingatkan, bulan April mungkin masih akan menghadapi curah hujan yang tinggi. Oleh karena itu, perpanjangan status tanggap darurat banjir menjadi pilihan yang masuk akal untuk dipertimbangkan.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x