Diduga Keracunan Makanan Takjil, Puluhan Warga di Jember Jawa Timur Dapat Perawatan Medis

- 1 April 2024, 09:14 WIB
Beberapa warga yang diduga keracunan dirawat di ruang aula Puskesmas Mayang pada Minggu malam (31/3/2024).
Beberapa warga yang diduga keracunan dirawat di ruang aula Puskesmas Mayang pada Minggu malam (31/3/2024). /ANTARA/VJ Hamka Agung Balya/

WARTA TIDORE - Puluhan warga di Kabupaten Jember, Jawa Timur, diduga mengalami keracunan massal akibat makanan takjil, sehingga harus mendapatkan perawatan medis di Unit Gawat Darurat (UGD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mayang, pada Minggu, 31 Maret 2024 malam.

"Keluhan yang dialami rata-rata adalah sakit perut, mual, muntah, dan diare setelah 2 hingga 3 jam mengonsumsi takjil yang dibagikan di jalan," kata Kepala Puskesmas Mayang, Hamid Dwi Supriyanto, di puskesmas setempat, pada hari Senin, 1 April 2024.

Menurutnya, korban yang diduga mengalami keracunan makanan takjil tersebut terus bertambah, sehingga pihak Puskesmas segera memberikan penanganan kepada warga yang mengeluh sakit.

"Semua telah ditangani oleh perawat di Puskesmas Mayang, sehingga sebagian korban yang kondisinya membaik sudah diizinkan pulang ke rumahnya," tuturnya.

Ia menyebutkan, jumlah korban keracunan yang mengeluhkan mual, muntah, dan diare mencapai lebih dari 50 orang, namun semuanya sudah ditangani oleh petugas medis di Puskesmas Mayang, sehingga tidak perlu dirujuk ke rumah sakit.

"Alhamdulillah, semua sudah tertangani, meskipun ada yang masih dirawat di puskesmas dan ada yang sudah pulang karena kondisinya membaik," katanya.

Jumlah kamar rawat inap yang terbatas di Puskesmas Mayang menyebabkan sebagian pasien yang diduga keracunan tersebut harus dirawat di ruang aula dengan alas karpet dan tikar saja.

Hamid menjelaskan bahwa korban keracunan makanan takjil tersebut tidak hanya warga di Kecamatan Mayang, tetapi juga ada dari Kecamatan Kalisat dan Pakusari, karena kebetulan melintas di lokasi pembagian takjil di Kecamatan Mayang tersebut.

"Untuk memastikan penyebab keracunan tersebut, petugas akan mengambil sampel makanan takjil dan memeriksanya di laboratorium," ujarnya.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x