BNPB Ungkap Kondisi Udara di Sekitar Gunung Ruang Kepulauan Sitaro Sulawesi Utara

- 23 April 2024, 09:39 WIB
Ilustrasi terkait Gunung Ruang, gunung api kerucut yang erupsi pada tanggal 16 April 2024 di Sulawesi Utara.
Ilustrasi terkait Gunung Ruang, gunung api kerucut yang erupsi pada tanggal 16 April 2024 di Sulawesi Utara. /ANTARA/Basarnas/

WARTA TIDORE - Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa udara di sekitar Gunung Ruang, Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, masih mengandung gas sulfur dioksida (SO2) yang terlepas saat gunung berapi tersebut meletus beberapa hari lalu.

"Setiap kali terjadi letusan gunung berapi, gas sulfur dioksida selalu terlepas. Gas ini tidak hanya mengganggu masyarakat, tetapi juga berdampak pada aktivitas penerbangan, seperti halnya Gunung Ruang," tutur Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, di Jakarta pada hari Senin, 22 April 2024.

Menurutnya, gas sulfur dioksida tersebut tersebar ke udara seiring dengan letusan Gunung Ruang, yang saat ini masih mengeluarkan asap dari puncaknya menurut pemantauan tim BNPB.

Mengingat kondisi tersebut, BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas agar terhindar dari gangguan atau infeksi pada saluran pernapasan akibat menghirup udara yang mengandung SO2 atau gas sulfur dioksida tersebut.

BNPB juga menetapkan zona aman bagi warga Tagulandang untuk beraktivitas, yaitu dalam radius empat kilometer dari puncak Gunung Ruang yang masih mengeluarkan asap. Penetapan zona tersebut berdasarkan penurunan status Gunung Ruang oleh tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari level IV (Awas) menjadi level III (Siaga) pada Senin pagi pukul 09.00 WIB.

Jika ada warga yang mengalami gejala gangguan pada saluran pernapasan seperti sesak napas, mereka diimbau untuk segera melapor ke petugas tim siaga darurat bencana untuk mendapatkan perawatan medis.

"Kami telah menyiapkan tim dokter dari TNI dan Polri untuk memberikan perawatan medis. BNPB juga telah menyediakan bantuan masker yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat saat ini," tambahnya.

Penyelidik Bumi PVMBG, Sofyan Primulyana, membenarkan bahwa kandungan gas sulfur dioksida dalam udara di Tagulandang, Kepulauan Sitaro, akibat letusan Gunung Ruang. Sofyan menjelaskan bahwa data citra satelit sejak 17 April 2024 menunjukkan bahwa konsentrasi SO2 mencapai 3.000 ton dari kolom asap yang membentang lebih dari 450 kilometer.

Satu hari kemudian, pada 18 April 2024 pukul 14.30 WITA, konsentrasi SO2 mencapai 300 ribu ton dari kolom asap yang membentang lebih dari 1.000 kilometer. Penurunan aktivitas vulkanik dan hujan turut menyebabkan pencemaran gas sulfur dioksida.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x