26 Warga Bosnia dan Keluarga Palestina yang Terjebak di Gaza Tiba di Bosnia

21 November 2023, 19:09 WIB
Warga Palestina yang memiliki kewarganegaraan Bosnia dan kerabatnya tiba di Sarajevo setelah dievakuasi ke Mesir dari Gaza, di Bosnia dan Herzegovina, pada tanggal 20 November 2023. /REUTERS/Daria Sucic Sito/

WARTA TIDORE - Kelompok pertama, yang terdiri dari 26 warga Bosnia dan keluarga Palestina mereka yang terjebak di Gaza, tiba di ibu kota Bosnia, Sarajevo, pada Senin, 20 November 2023. Mereka dievakuasi ke Mesir pekan lalu setelah menunggu berminggu-minggu.

"Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh di bandara Sarajevo, para pengungsi berkumpul kembali dengan keluarga dan teman-teman yang telah cemas menunggu mereka. Mereka yang tidak memiliki kerabat di Bosnia akan ditampung di pusat pengungsi," kata pejabat.

Kelompok lain yang terdiri dari 11 pengungsi Gaza dijadwalkan tiba pada Senin malam, ungkap Menteri Luar Negeri Elmedin Konakovic kepada wartawan.

“Saya telah berada di Jalur Gaza selama 40 hari perang.” Ia pergi ke Gaza untuk mengunjungi ibunya yang sakit dan terjebak di sana. Mosleh lulus dari sekolah kedokteran Sarajevo dan tinggal di Bosnia bersama istri Bosnia dan lima anak," kata Khaled Mosleh, seorang warga Palestina yang tinggal di Bosnia

“Situasinya sangat sulit,” ujarnya tentang kehidupan di Gaza.

“Ketika Anda berpikir bahwa Anda akan terbunuh dua, tiga kali sehari, itu tidak terbayangkan. Situasi kemanusiaan tidak ada, ada bau kematian di jalan-jalan Gaza, kematian ada di mana-mana,” tuturnya.

Putra Mosleh, Halid, 29, dan Salahudin, 20, tak bisa menahan air mata saat memeluk ayah mereka.

“Bulan lalu terasa seperti neraka,” ungkap Halid kepada Reuters, menjelaskan bahwa mereka hanya menerima pesan singkat yang membuktikan bahwa ayah mereka masih hidup.

Imad Sehada, warga Bosnia kelahiran Gaza, sedang menunggu kedatangan sepupunya.

"Seluruh keluarganya masih berada di Gaza utara dan sulit bagi mereka untuk mencapai perbatasan Rafah dengan Mesir di selatan," katanya.

Warga Bosnia merasakan simpati terhadap penderitaan warga Gaza, setelah mereka mengalami perang dahsyat pada tahun 1990-an yang menewaskan sekitar 100.000 orang dan memaksa 2 juta orang pindah kembali. Sarajevo juga pernah mengalami pengepungan terpanjang dalam sejarah modern.

Sumeja Hadzic-Jusufovic, yang mengenakan bendera Palestina, datang ke bandara dengan membawa sekeranjang permen yang dikemas oleh anak-anaknya untuk anak-anak pengungsi Gaza.

“Saya terpaksa datang,” ujarnya.

Meski senang bisa berkumpul kembali dengan keluarganya di Bosnia, Mosleh mengatakan hatinya berdarah untuk keluarganya di Gaza. “Di satu sisi, seseorang tidak tahu apakah dia bahagia atau sedih,” katanya.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler