Alasan Uni Eropa Tolak Ekspor Pala dari Indonesia

- 3 April 2023, 07:27 WIB
Analis Perakarantinaan Tumbuhan Ahli Utama Badan Karantina Pertanian Barantan
Analis Perakarantinaan Tumbuhan Ahli Utama Badan Karantina Pertanian Barantan /Antara

WARTA TIDORE - Barantan menemukan bahwa kandungan aflatoksin pada buah pala dari Indonesia melebihi batas yang ditetapkan. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa Uni Eropa menolak ekspor pala dari Indonesia.

Analis Perakarantinaan Tumbuhan Ahli Utama Badan Karantina Pertanian Barantan, Antarjo Dikin, mengungkapkan hal ini dalam rapat teknis mitigasi cemaran alfatoksin secara daring.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Tanggapi Gubernur yang Tolak Israel dalam Piala Dunia U 20

Aflatoksin adalah senyawa organik hasil metabolisme sekunder dari jamur Aspergillus sp, yang dapat meracuni manusia atau hewan.

Ambang batas kadar aflatoksin total (aflatoksin B1, B2, G1 dan G2) adalah ≤ 20 μg per kilogram dengan syarat aflatoksin B1 ≤ 5 μg per kilogram dan tidak boleh mengandung pengawet, pengharum, dan pewarna.

Baca Juga: Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U 20, Aksi Duka 1 Juta Pita Hitam Dilakukan

Menurut Antarjo, sebagian besar pala Indonesia berasal dari perkebunan tradisional yang masih belum memperhatikan mutunya.

Hal ini menyebabkan kemungkinan besar kontaminasi jamur dan ketidaksesuaian produk cukup tinggi.

Halaman:

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x