Apple Deteksi Serangan Spyware dari Mercenary Mencoba Menyusup ke iPhone

WARTA TIDORE - Apple telah mengirimkan peringatan tentang ancaman serangan spyware dari mercenary kepada penggunanya di 92 negara.

Menurut laporan Tech Crunch pada Kamis, peringatan itu disebarkan pada Rabu (10/11). Namun, Apple tidak mengungkapkan identitas penyerang atau negara asal pengguna yang menerima pemberitahuan tersebut.

"Dalam peringatan ini, Apple mendeteksi bahwa target serangan spyware dari mercenary yang mencoba menyusup ke iPhone yang terhubung dengan ID Apple xxx dari jarak jauh," tulis Apple kepada pengguna yang menerima peringatan tersebut, dilansir dari ANTARA pada Kamis, 11 April 2024.

"Serangan ini kemungkinan ditujukan secara spesifik kepada Anda berdasarkan identitas dan aktivitas Anda. Meskipun tidak mungkin untuk mengetahui dengan pasti, Apple memiliki keyakinan tinggi dalam peringatan ini. Kami mengharapkan Anda mengambilnya dengan serius," lanjut peringatan Apple.

Apple telah mengirimkan peringatan serupa beberapa kali dalam setahun dan telah mengingatkan pengguna tentang ancaman serangan siber di lebih dari 150 negara sejak 2021.

Peringatan tentang serangan spyware muncul di tengah persiapan banyak negara untuk pemilihan umum. Dalam beberapa bulan terakhir, banyak perusahaan teknologi yang meningkatkan kewaspadaan terhadap upaya manipulasi hasil pemilihan umum yang diduga disponsori oleh negara.

Sebelumnya, serangan semacam itu biasanya dianggap sebagai serangan yang disponsori oleh negara, namun sekarang labelnya telah diubah menjadi serangan spyware oleh tentara bayaran.

"Serangan spyware dari mercenary, seperti menggunakan Pegasus dari NSO Group, jarang terjadi dan lebih canggih dibandingkan dengan aktivitas kejahatan siber biasa atau malware konvensional," tulis Apple dalam peringatannya.

Apple mengatakan bahwa dalam mendeteksi ancaman serangan siber, mereka bergantung pada informasi intelijen internal.