WARTA TIDORE - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan peningkatan signifikan jumlah gempa dalam seminggu terakhir di Gunung Ibu, yang berlokasi di Pulau Halmahera, Maluku Utara.
"Observasi kegempaan Gunung Ibu menunjukkan aktivitas seismik yang tinggi. Data menunjukkan jenis gempa letusan, gempa hembusan, dan gempa vulkanik," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam laporan yang diterima di Jakarta pada Selasa, 30 April 2024.
Menurut data Badan Geologi, jumlah gempa mencapai 31 pada 23 April 2024, lalu meningkat menjadi 449 pada 24 April 2024, kemudian mencapai 783 pada 26 April 2024.
Jumlah gempa sempat turun menjadi 486 pada 27 April 2024, namun kembali meningkat menjadi 541 pada 28 April 2024, dan mencapai puncaknya dengan 1.215 gempa pada 29 April 2024.
"Dengan seringnya hujan abu di sekitar Gunung Ibu, disarankan agar masyarakat yang berada di luar rumah menggunakan masker dan kacamata," kata Wafid.
Gunung Ibu merupakan gunung api tipe strato dengan ketinggian puncak 1.340 meter di atas permukaan laut.
Gunung Ibu diamati secara visual dan instrumental dari pos pengamatan gunung api di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.
Sejarah aktivitas vulkaniknya mencatat letusan sejak tahun 1911, dan sejak 1998 hingga saat ini, Gunung Ibu mengalami erupsi terus-menerus dengan selang waktu erupsi terpendek satu tahun.
Kondisi terkini Gunung Ibu menunjukkan pembentukan kubah lava di kawahnya dengan pertumbuhan yang signifikan, yang telah melampaui dinding kawah, mengakibatkan guguran lava ke arah utara dan barat laut.