WARTA TIDORE - Pemerintah Provinsi Riau berupaya mengembangkan pondok pesantren dengan fasilitas berbasis teknologi untuk mendukung pembelajaran yang lebih efektif dan inovatif, guna menciptakan santri unggul.
"Kami berupaya memberikan fasilitas yang diperlukan, seperti pelatihan pembuatan website profil pondok pesantren dan desain tata letak, serta pelatihan pengembangan diri untuk santri," kata Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Elly Wardhani dalam rapat diskusi fokus grup di Pekanbaru pada Selasa, 30 April 2024.
Dia menjelaskan, pengembangan pondok pesantren dengan fasilitas teknologi mencakup pelatihan dalam berbagai bidang digital seperti digital marketing, pertanian digital, konten kreator, media, advertising digital, dan keterampilan khusus lainnya.
"Pemerintah Provinsi Riau bertujuan mencetak santri masa kini yang memiliki kemampuan digital dan kecerdasan intelektual, serta memiliki kemandirian dan kesalehan digital," katanya.
Selain itu, dia menegaskan bahwa pemerintah daerah juga dapat membantu dalam penyediaan sumber daya manusia yang mandiri dan berkemampuan.
Sapuan Muhajir, Kepala Bagian Bina Mental dan Spiritual Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Riau, mengatakan bahwa di Riau sudah ada lebih dari 500 pondok pesantren yang berkembang secara signifikan.
"Dulu, ketika orang mendengar kata 'pesantren', mereka akan membayangkan anak-anak santri berebut kamar mandi dan mengalami masalah kesehatan, namun kini kondisinya sudah berubah," katanya.
Dia menambahkan, pemimpin yang baik harus memiliki akhlak yang baik, dan bangsa Indonesia membutuhkan individu dengan mentalitas yang dimiliki oleh santri pondok pesantren.
Untuk itu, dia menekankan pentingnya komitmen bersama lintas sektor dalam berkolaborasi untuk mengatasi berbagai masalah dalam pemerintahan, terutama dalam bidang kepemudaan, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata.***