Ini Alasan Pemerintah Kota Jakarta Barat Musnahkan Puluhan Kilogram Hati Hewan Kurban

- 19 Juni 2024, 19:35 WIB
Petugas Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat memeriksa pemotongan daging hewan kurban di wilayah tersebut pada Senin (17/6/2024).
Petugas Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat memeriksa pemotongan daging hewan kurban di wilayah tersebut pada Senin (17/6/2024). /ANTARA/Pemkot Jakbar/

WARTA TIDORE - Pemerintah Kota Jakarta Barat memusnahkan 66 kilogram hati hewan kurban karena mengandung cacing hati. Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat, Novy C. Palit, menjelaskan bahwa temuan ini berasal dari pemeriksaan penyembelihan hewan kurban yang dilakukan sejak 17 hingga 19 Juni 2024.

"Ya, seperti yang disampaikan tadi, 66 kilogram itu merupakan temuan sejak 17 Juni hingga hari ini. Hati yang terinfeksi cacing dipisahkan dari daging lain dan dibawa petugas Sudin untuk dimusnahkan," kata Novy di Jakarta pada Rabu, 19 Juni 2024.

Novy memastikan, daging hewan kurban yang dikonsumsi masyarakat aman karena hati yang terinfeksi cacing telah dipisahkan oleh petugas Sudin KPKP.

"Jadi, daging yang dikonsumsi masyarakat sudah aman. Jika ada daging yang mencurigakan, kami belah dan jika ditemukan cacing, kami pisahkan dari daging lain, kemudian dibawa ke Sudin menggunakan plastik," jelasnya.

Hingga Rabu ini, pihaknya telah memeriksa sebanyak 3.136 hewan kurban di delapan kecamatan, khususnya di 195 tempat penampungan.

"Sampai hari ini, jam 15.00 WIB, petugas kami telah memeriksa 3.136 hewan kurban di 195 penampungan. Terdiri dari 914 sapi, 10 kerbau, 2.020 kambing, dan 192 domba," lanjut Novy.

Pemeriksaan penyembelihan hewan atau posmortem dilakukan bersama Dinas KPKP DKI Jakarta, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), dan mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) hingga 20 Juni 2024. Pemeriksaan ini meliputi organ tubuh seperti jantung, paru, hati, limpa, serta kebersihan proses penyembelihan.

"Ini dilakukan untuk memastikan daging hewan kurban benar-benar sehat dan layak dikonsumsi masyarakat," tutup Novy.***

Editor: Iswan Dukomalamo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah